Detail Aspirasi

24 Apr 2013

PD PASAR JAYA DIDEKONSTRUKSI SAJA

Pemprov tidak perlu cari untung dengan ber pasar-pasar. Serahkanlah pasar kepada pasar. Cukuplah pemerintah membina dan menjaga agar para pemain pasar bermain dengan aturan negara yang berlaku. Dan membayar pajak tentunya. Sehingga dirubah saja semua unit kerja Pasar Jaya sebagai UPT -UPT Pengelola Pasar.
 
Bukankah essentially kerja mereka di masing-masing lokasi  pasar cuma ngurus-ngurus kebersihan dan keamanan pasar belaka? Bukankah saking merasa milik sendiri semua pasar milik PD Pasar Jaya  selalu gitu-gitu aja dari hari ke hari? Coba Bapak tinjau kakusnya. Semuanya seperti apa adanya sejak bangunan itu dibangun entah tahun kapan di masa lalu, padahal maaf pipisnya bayar lho!
 
Karena apa? Tahu apa para pengurus yang mengurus PD PASAR JAYA mengenai asas, nilai dan etika ber pasar? Kan dunia bisnis punya asas-asas, nilai dan etika? Bukannya para pengurus PD Pasar Jaya sudah pada kenyang karena mereka merasa menjalankan etika pasar padahal mengabaikannya?
 
Karena PD PASAR JAYA harus mencari untung, akibatnya justru PD PASAR JAYA cuma bisa menguntungkan para pengurusnya. Pasarnya pada butut dan berbau. WC nya mirip kakus SD inpres. Dan ironisnya? Keadaan ini justru merugikan pada pedagangnya. Tetapi tidak heran bahwa pengurusnya hidup berkecukupan. Katanya mereka mempunyai rumah dengan  perangkat kakus  bermerk Toto.
 
Oleh sebab itu sebaiknya setiap unit kerja PD Pasar Jaya diubah menjadi UPT-UPT. Manajemen perpasaran, cukuplah di level policy, riset dan pengembangan dan terpusat saja. Jarak terjauh cuma 40 km kok di DKI ini. Urusan pembangunan fisik pasar-pasar dengan demikian dapat dibebankan kepada dinas DKI terkait. Tentu akan lebih efisien. karena disatukan sebagai pembangunan fasilitas umum/sosial.
 
Tanpa terlihat perubahan secara mendadak, semua aktifitas dan ruang kerja para eksekutif  yang kini masih ada di setiap unit pasar dialihkan saja ke suatu kantor yang nyaman dan bergengsi di lokasi mapan dan modern. Tidak apa kalau fasilitas dan dukungan kebutuhan kehidupan para pejabat itu dinaikkan. Tentu agar mereka termotivasi bekerja giat, dan tidak kelihatan kere.
 
Demikian Bapak yang saya hormati. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera

Sumber :  Lisman Manurung <[email dirahasiakan]>