Detail Aspirasi

23 Dec 2013

Email Gubernur : Sampah Botol Plastik

Penanganan sampah botol plastik


Dear Pak Jokowi,

Pertama ijinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Sunarto alumni FNT-UGM tahun 1992, sekarang berdomisili di Jerman tepatnya di kota Bremen.
Saya sering kali membaca berita2 tentang tanah air lewat internet, khususnya DKI dimana Pak Jokowi bersaman-sama dengan Pak Ahok selalu berjuang keras untuk mengatasi segala permasalahan di ibukota. Salah satunya adalah masalah sampah. Seperti yang bapak ketahui di negara maju, contohnya Jerman, pemisahan antara sampah plastik, kertas, bio dan sampah campuran sudah dilakukan semenjak di rumah masing2, dan jadwal pengambilannyapun sudah teratur setiap 2 minggu sekali.
Disini saya ingin menyoroti masalah sampah plastik, khusunya botol plastik untuk air minum. Seperti di Jerman untuk setiap pembelian satu botol plastik air minum pada umumnya dikenakan juga uang jaminan (refund) dimana uang jaminan itu bisa diambil lagi melalui mesin penukar botol kosong yang tersedia di toko2, minimarket ataupun supermarket, bahkan bisa juga ditukarkan di kios2, sehingga membuat orang merasa sayang untuk membuang botol kosong tersebut. Jika Pemprov DKI membuat aturan untuk para produsen air minum dengan kemasan botol plastik ataupun botol kaca agar mencantumkan juga barcode pengembalian uang jaminan tersebut di label merknya, saya yakin bisa mengurangi sampah botol plastik dimana-mana, apalagi jika sampai teronggok di sungai atau saluran air.
Solusi yang kecil ini saya kira bisa mengatasi permasalah besar tentang sampah.
Saya sering merenung jika kebiasaan hidup orang Jerman bisa dijalankan oleh bangsa kita maka Indonesia akan menjadi negara yang teratur, bersih dan damai.
Kiranya cukup sekian dulu dari saya, dan mohon maaf apabila tidak berkenan di hati Pak Jokowi.
Selamat membangun Jakarta.

Salam,
Sunarto

Sunarto S