Aspirasi dalam Kategori Perhubungan

  • Mohon Dibuat JPO di Mall PGC
  • Kepada Walikota Jakarta Timur, tolong dibangun JPO dari Mall PGC ke arah Condet, maupun sebaliknya karena bahaya tuk pejalan kaki dan membuat arus lalu lintas macet.

  • Facebook: Tidak ada Zebra Cross
  • Dear ibu/bapak yang terhormat. Saya ingin menyampaikan bahwa semenjak perbaikan aspal di jalan cikini raya jakarta pusat tidak ada zebra cross lagi untuk menyebrang. Banyak pejalan kaki merasa susah untuk menyebrang karena ramainya kendaraan termasuk saya. Terimakasih bapak/ibu yg terhormat.

  • Lampu Merah Mati dan Polisi Pasif di Jalan Mangga Besar Raya
  • Saya tinggal di Mangga Besar XI.  Saya ingin komplain mengenai lampu merah
    di Jalan Mangga Besar Raya (dekat Mangga Besar 8) yang tidak pernah nyala,
    dan alhasil lalu lintas semrawut luar biasa dan sangat amat membahayakan.
    Trus trang cukup bingung kenapa tidak terlalu banyak ada kecelakaan sampai
    sekarang.
     
    Saya sendiri baru tinggal di Mangga Besar lagi setelah sebelummya lama
    tidak tinggal di Jakarta.  Kalau kata orang tua, lampu merah itu selalu
    rusak lagi walaupun sudah diperbaiki beberapa kali; dan, kalaupun ada lampu
    merah, semua orang tetap nerobos -- seperti yang bisa dilihat memang di
    lampu merah dekat stasiun kereta Mangga Besar, yang juga di Jl.Mangga Besar
    Raya.
     
    Dan, yang paling parahnya adalah tidak sampai 100 meter dari sana,
    sebetulnya ada pos polisi. Tapi tidak penrah terlihat ada polisi yang
    berusaha memperbaiki keadaan lalu lintas.
     
    Mohon ditindaklanjuti karena ini sangat membahayakan!
     
  • Dianggap Terlalu Besar, Bus Transjakarta Tak Diizinkan Melintasi Margonda
  • Pemerintah Kota Depok menganggap bus transjakarta yang saat ini digunakan pada rute Kampus Universitas Indonesia-Manggarai terlalu besar untuk ukuran Jalan Margonda.

    Jika bus diganti dengan ukuran yang lebih kecil, maka Pemkot Depok berjanji akan mengizinkan bus beroperasi hingga Terminal Depok.

    "Kalau bisa busnya yang tiga perempat, jangan bus yang gede. Karena Margonda tidak seperti Thamrin, Margonda tidak seperti Sudirman. Jangan sampai kita memecahkan persoalan kemacetan tetapi menimbulkan persoalan di tempat lain," kata Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad di Balai Kota Depok, Rabu (27/4/2016).

    (Baca: Kurang Sosialisasi Dinilai Jadi Penyebab Transjakarta UI-Manggarai Sepi Peminat)

    Selain meminta agar bus yang dioperasikan diganti dengan yang lebih kecil, Idris juga menyarankan Pemerintah Provinsi DKI tidak membangun separator di sepanjang rute bus transjakakarta menuju Depok.

    Ia menilai lebih tepat apabila separator busway diganti dengan lajur yang diberi warna merah.

    Idris menyamakannya dengan lajur busway di beberapa lokasi di Jakarta yang disebutnya juga tanpa separator.

    "Pakai tanda merah saja sebagai tanda bahwa (lajur) ini untuk tempat melintas transjakarta. Seperti di Cililitan (Jakarta Timur) kan juga tidak pakai pembatas, cuma pakai tanda saja," ujar Idris.

    (Baca: Bus Transjakarta UI-Manggarai yang Kosong Melompong )

    Jalan Margonda adalah jalan utama yang menjadi akses masuk dan keluar Kota Depok. Kendaraan dari arah Jakarta yang hendak ke Terminal Depok harus melalui jalan ini.

    Terminal Depok sendiri berlokasi di tengah kota. Sementara itu, Halte Kampus UI yang menjadi titik akhir dan pemberangkatan transjakarta berlokasi di titik terluar Kota Depok.

    Hal inilah yang membuat calon penumpang transjakarta warga Depok harus menggunakan moda transportasi lain lebih dulu untuk mencapai Halte Kampus UI.

  • Penggunaan Lahan Parkir Mobil Untuk Warga Yang Memiliki Mobil Tanpa Punya Garasi .
  • Pada laporan Tersebut tidak di  sebutkan Nama tempat kejadian . Dan
    kejadian tersebut bukan di alamat tempat tinggal saya .
     
    Kejadian tersebut yang saya lihat di Daerah Menteng Atas hampir setiap saya
    melintas di daerah tsb .
     
    Saya meminta Maaf atas informasi yang saya berikan dengan kurang penuh
    koordinasi dan penjelasan penuh oleh pihak terkait .
     
    Hormat saya ,
     
    MUHAMAD TAUFIK GUNAWAN
    Pada 24 Apr [No Telp dirahasiakan]:34, "Okie Gunawan" <[email dirahasiakan]> menulis:
     
    > Dear , Pemerintah Provinsi DKI JAKARTA ..
    >
    > Nama saya :
    > Muhammad Taufk Gunawan
    > Tempat tinggal : jl.Menteng Tenggulun Rt.013/001 Menteng Jakarta Pusat .
    > Tempat Tanggal Lahir : Jakarta , 24 Juli 1989 ..
    >
    > Saya mau melaporkan keresahan masyarakat khusus nya saya pribadi . Mohon
    > untuk Pemerintah Provinsi Jakarta Menindak tegas bagi warga yang memiliki
    > MOBIL tanpa Punya Garasi di Rumah nya . Oleh sebab itu karna Mobil tidak di
    > parkir Kan di Lahan Garasi Pemilik mobil , banyak mobil yang parkir
    > sembarangan di pinggir jalan tanpa menghiraukan kepentingan umum . Karna
    > pemilik mobil parkir di pinggir jalan umum otomatis badan Jalan semakin
    > sempit . Seharusnya Jalan umum cukup untuk 2 mobil bolak balik tapi
    > sekarang ini 1 mobil aja susah lewat nya karna termakan dengan mobil yang
    > parkir tidak pada tempat nya . Pemprov DKI Jakarta bisa Langsung sidak ke
    > lapangan melihat kondisi mobil yang parkir tidak pada tempat nya ( Bukan di
    > Garasi Milik Sendiri ) yang menyebabkan penyempitan jalan . Lokasi saya di
    > Jakarta Pusat . Pusat nya Pemerintahan . Seharus nya Pemprov Lebih Peduli
    > dengan hal ini . Melihat situasi dari bawah terlebih dahulu mengapa di
    > Jakarta identik dengan KEMACETAN . Banyak nya kendaraan Mobil padahal
    > Mereka tidak Mempunyai Garasi di rumah . BERI SANKSI TEGAS !!
    >
    > Hal ini juga bisa berdampak positif untuk mengurangi kemacetan karna tiap
    > hari nya penjualan mobil sangat pesat . Mohon Pemprov DKI jakarta membuat
    > peraturan BAGI WARGA JAKARTA YANG MAU MEMBELI ATAU MEMILIKI MOBIL HARUS
    > PUNYA GARASI DI RUMAH . BERI SANKSI TEGAS BAGI DEALER MOBIL YANG
    > MENGIZINKAN PEMBELI TANPA PUNYA GARASI MILIK SENDIRI .
    >
    > Saya berharap Aspirasi Saya bisa di terima untuk kepentingan MASYARAKAT
    > JAKARTA .
    >
    > saya bukan dari ormas tapi saya dari warga yang peduli dengan lingkungan
    > dan Tanah kelahiran saya .
    >
  • Angkutan Masih Memperlakukan Tarif Lama
  • Kepada Pemprov DKI Jakarta. Saya Ibu Rusiyanti. Mohon tindak supir angkot APB 03 (Benhil - Roxy) & APB 03A (Karet - Roxy) karena mereka tidak mau menurunkan tarif & bersikeras menerapkan tarif lama. Mohon agar pengumuman tarif terbaru ditempel pada setiap angkot agar penumpang dapat dengan jelas mengetahui tarif angkot yang sebenarnya. Mohon segera direspons. Terima kasih.
        
  • Bus Transjakarta ke Bogor Terkendala Tarif
  • Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan masih diperlukan pembahasan lebih lanjut terkait rute bus Transjakarta menuju Bogor, Jawa Barat. Salah satu yang menjadi kendala adalah penetuan besaran tarif.

    "Kemurahan kalau tarif ke Bogor Rp 3.500. Sekali jalan saja, satu bus butuh biaya operasional Rp 1,2 juta. Makanya, kita lagi hitung-hitungan berapa tarif yang pas nanti. Karena jarak Jakarta-Bogor yang paling jauh dibandingkan wilayah bus Transjakarta lainnya," ujar Andri, Selasa (26/4).

    Menurutnya, penentuan tarif tersebut akan mempertimbangkan besaran public service obligation(PSO) yang diberikan dan jumlah armada yang dibutuhkan. Keputusan mengenai tarif berada di tangan Dishubtrans DKI dan PT Transportasi Jakarta.

    "Kita sudah bertemu dengan Bima Arya (Wali Kota Bogor). Mereka menyambut dengan sangat baik. Tapi, saya belum bisa bicara lebih lanjut karena masih banyak yang harus dipertimbangkan untuk rute Bogor. Apakah nanti PSO-nya yang dinaikan atau seperti apa," tandasnya.

    Meski demikian, Andri menyatakan besaran tarif yang diberlakukan akan jauh di bawah tarif APTB. Hal itu dilakukan untuk menarik minat penumpang untuk menggunakan bus Transjakarta. "Kalau kita tetapkan Rp 10.000-Rp 12.000, saya pikir penumpang akan tertarik. Karena jauh di bawah APTB yang sekitar Rp 14.500," pungkasnya.