Aspirasi untuk Dinas Kebersihan DKI Jakarta

  • Sampah, Kesehatan, Ketertiban Umum dan Kemana harus mengadu
  • Terlampir adalah surat yang perlu kami sampaikan untuk segera ditindak lanjuti mengenai bau sampah di sekitar tempat tinggal kami yang disebabkan tempat pembuangan sampah liar di daerah Tanah Merah Koja Selatan. Kami sudah menghubungi Wakil Walikota Jakarta Utara, Dinas Kebersihan Kotamadya Jakarta Utara dan juga Kelurahan Koja Selatan, akan tetapi mereka tidak berdaya dan angkat tangan dalam menghadapi masalah ini. Sungguh mengecewakan! Siapa yang harus bertindak? Apakah harus kami sendiri yang turun tangan dengan cara kami sendiri? Mohon bantuannya dan petunjuk.

    Sumber : Handi Sangkanparan <[email dirahasiakan]>

  • Memanusiawikan pekerja yg membersihkan jalan
  • Saatnya memanusiawikan manusia untuk org/ pekerja yg membersihkan jalan raya, yuk ditunjang peralatan & keselamatanya. Seperti ;Gaji harus UMR, peralatan sapu, skop,sepatu buot ( jika hujan),sepatu kerja (saat kering),baju yg berhologram, masker, kantong sampah, segitiga pengaman, topi, kaca mata.sehingga SOPnya bisa dilakukan dgn senang hati & aman. Dan cara kerjanyapun ditambah menjadi 2 kali menyapunya pagi & sore.Karena kesadaran & ketertiban masyarakat yang minim. Demikian semoga telaksana.

    Sumber : Zhafirah Rachel Rachel <[email dirahasiakan]>

  • Penanganan Sampah
  • Kepada Yth. Pemprov DKI Jakarta

    Dengan Hormat,

    Semoga informasi ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk permasalahan sampah, sehingga dapat diterapkan di DKI Jakarta khususnya dan Indonesia.

    Di bawah ini akan dicantumkan garis besar metode pemilahan sampah kota Nagasaki.

    Sampah di kota Nagasaki dikategorikan dalam:

    1. Moyaseru gomi/Sampah terbakar

    Sampah dapur, potongan kertas, potongan kain, potongan bambu, dll. Jenis sampah ini dimasukkan ke kantong plastik khusus berwarna merah (memiliki 3 ukuran, 45 liter, 30 liter dan 20liter) yang bisa dibeli di supermarket atau convinience store. Hari pengambilan sampah 2 minggu sekali Selasa dan Jumat (bisa berbeda tergantung masing-masing daerah), dan semua sampah harus ditaruh di tempat yang sudah ditentukan di masing-masing komplek perumahan sebelum jam 8 pagi.

    2. Moyasenai gomi/Sampah tidak terbakar

    Jenis plastik, keramik, kaca/gelas, bahan karet, alat elektronik rumah tangga tipe kecil, alat pembungkus dan lain-lain. Jenis sampah ini dilakukan pengambilan seminggu satu kali biasanya hari Rabu, dan ditaruh di tempat yang sudah ditentukan sebelum jam 8 pagi. Sampah jenis ini dimasukkan ke dalam plastik sampah berwarna kuning.

    3. Purasuchikku/Sampah plastik

    Pembungkus makanan, gelas plastik, botol, tempat yoghurt dan puding, kantong belanja, kantong plastik lainnya, tutup botol dan lain-lain. Sampah jenis ini dilakukan pengambilan seminggu sekali dimasukkan ke dalam plastik warna biru dan ditaruh di sampah station masing-masing rumah sebelum jam 8 pagi.

    4. Shigen gomi/Sampah daur ulang

    Kaleng, botol kaca, pet botol, panci, wajan danlain-lain. DImasukkan ke dalam plastik warna hijau dan diambil pada hari rabu satu minggu satu kali. Sampah ditaruh di sampah station sebelum jam 8 pagi.

    5. Furushi-rui/Sampah kertas

    Koran, majalah, kardus, kertas packing, kotak kertas, kertas pembungkus dan lain-lain. Dikumpulkan seminggu sekali biasanya hari Rabu, dan ditaruh di station sampah sebelum jam 8 pagi. Sebelum dibuang semua sampah kertas dirapihkan dengan cara diikiat atau dibundel jadi satu dengan tali plastik.

    6. Soudai gomi/Sampah besar

    Sampah besar seperti sofa, kursi, tempat tidur dan sebagainya, tidak ditangani oleh pihak kota. Apabila akan membuang sampah jenis ini, diharap menghubungi pihak swasta pengelola sampah untuk mengambil sampah tersebut. Tergantung besarnya sampah, bisa dikenakan biaya 1000 yen untuk yang besar, dan 500 yen untuk yang kecil.

    7. Doubutsu no shigai/Bangkai hewan

    Ditangani oleh daerah masing-masing (kecamatan atau kelurahan). Untuk bangkai anjing dan kucing peliharaan dikenakan biaya 400 yen, bangkai kucing liar tidak dikenakan biaya.

    8. Yugai gomi/Sampah beracun

    dibagi dua yaitu: bekas baterei dan bekas lampu neon. Biasanya dimasukkan ke tempat sampah khusus untuk batere atau lampu neon yang ada di sampah station masing-masing.

    9. Sampah yang tidak ditangani pihak kota

    Jenis sampah ini biasanya ditangani pihak swasta, sehingga saat membuang akan memerlukan biaya. Seperti televisi tergantung ukurannya bisa 2000 s.d. 3000 yen, begitupun kulkas, kalau besar bisa terkena biaya hingga 5000 yen.

    Sampah jenis ini dibagi lima yaitu:

    - Limbah pabrik

    - Sampah yang sulit pengolahannya (perlu penanganan khusus)

    - Sampah dalam jumlah besar

    - 4 jenis peralatan elektronik rumah tangga yaitu: TV, AC, Kulkas, mesin cuci/pengering

    - Komputer

    Untuk setiap sampah yang akan dibuang memiliki aturan detail masing-masing. Seperti bagian mana yang masuk sampah terbakar, mana yang tidak terbakar. Ada sampah yang sebelum dibuang harus dicuci dulu, atau ada sampah yang bisa dikumpulkan di supermarket terdekat seperti kotak susu atau plastik pembungkus makanan, dsb.

    Sumber : Ria Waraswati <[email dirahasiakan]>

     

  • Sampah organik rumah tangga "lukai" sungai
  • Sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan kerusakan air sungai, kata pengamat lingkungan dari Teknik Lingkungan Universitas Indonesia, Gabriel Andari Kristanto. "Sampah organik yang membusuk dan terurai, ...

  • Kondisi Kebersihan di Tambora Perlu Tindak Lanjut
  • Kepada Yth Pemprov DKI dan  SKPD  Kebersihan diharapkan perhatian dan tindak lanjutnya atas kondisi sampah di Tambora, Jakarta Barat yang cukup memprihatinkan. ( [No Telp dirahasiakan]xxx )

  • (video) Sampah Kembali Menumpuk di Bawah Jembatan Kalibata Kecil
  • Puluhan meter kubik sampah kembali menumpuk di bawah jembatan Kalibata Kecil, kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Sampah-sampah tersebut merupakan sampah kirimin yang terbawa arus aliran air Kali Ciliwung paska hujan deras yang mengguyur wilayah hulu pada Kamis kemarin. Pantauan beritajakarta.com, Jumat (1/2), sampah terdiri dari berbagai jenis seperti batang-batang kayu, styrofoam, plastik dan sampah rumah tangga lainnya. Sampah-sampah tersebut mengalir mengikuti arus kali Ciliwung setelah bendungan katulampa lepas debit airnya. Sebelumnya pada Kamis sore kemarin bendung katulampa mencapai ketinggian 160 cm atau siaga dua. Menurut warga sekitar, rendahnya posisi jembatan membuat sampah mudah tersangkut dan akhirnya menumpuk di rangka besi yang berada di bawah jembatan.

  • Pascabanjir, Warga Tegal Alur Minta ‘Fogging’
  • Fogging

     

    KALIDERES (Pos Kota) – Warga RW 10 Tegal Alur, Kecamatan Kalideres,  Jakarta Barat, dilanda kekhawatiran merebaknya penyakit sebagai dampak banjir . Sebabnya, permukiman mereka berdekatan dengan penampungan Lokasi Penampngan Sampah  (LPS) Tegal Alur.