Aspirasi dalam Kanal Media News Online

  • Sampah Menumpuk di Kali Kecil Kramatjati
  •  

    Sampah menumpuknya di Saluran Penghubung (Phb) Kramatjati, tepatnya di wilayah RW 01 dan 06 Kelurahan Batu Ampar, Kramatjati, Jaktim. Tak tanggung-tanggung panjang tumpukan sampah mencapai 200 meter. Dedi Junaedi, 61, warga setempat mengatakan, tumpukan sampah di Phb yang biasa disebut warga sebagai Kali Kecil itu muncul sejak dua bulan lalu. “Awalnya hanya puluhan meter, sekarang jadi sampai 200-an meter. Tumpukan semakin menjadi karena kenakalan warga sekitar dan sejumlah pemotor yang melintas membuang sampah,” kata warga RT 003/06 yang rumahnya persis menghadap titik terparah, Senin (10/9)

  • Pemprov DKI Dituding Rampas Tanah Warga
  • Keluarga ahli waris atas nama Siman bin Buntun (alm), merubuhkan tembok yayasan pendidikan MTs Pondok Karya Pembangunan (PKP), Ciracas, Jakarta Timur. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes, lahan yang telah dimiliki sejak puluhan tahun dirampas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Boris Korius Malau, salah satu kuasa hukum ahli waris mengungkapkan, tanah seluas 20.020 meter persegi yang ada di RT 01 RW 08, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, merupakan milik Siman bin Buntun sejak tahun 1950. Sebagai bukti kepemilikan, ahli waris mendasarkan pada Girik C nomor 119, Persil 24, Blok D.II. "Tanah itu dikuasai Pemprov DKI sejak tahun 2006. Sebagai alat penguasaannya, di atas tanah warga dibangun MTs dan SMEA berikut sarana-prasaranannya," ujar Boris kepada wartawan di sela-sela aksi tersebut, Senin (10/9/2012). 

  • 16 Tahun Jalan di Kelapa Gading Selalu Tergenang
  •  

     

    Jalan Ultra Violet RT 2/10, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dikeluhkan warga. Pasalnya, setiap kali terjadi hujan, jalan tersebut selalu tergenang sehingga aktivitas warga terganggu. Kondisi ini terjadi, hampir 16 tahun lalu, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda kapan akan diperbaiki Sudin Perumahan, Pemkot Jakarta Utara. Padahal warga sudah beberapa kali mengusulkan melalui rampug warga, Murembang tingkat Kelurahan maupun Kecamatan, supaya jalannya itu ditinggikan.

  • Akan Dibangun Banyak Taman di Kawasan BKT
  •  

     

    Upaya memperindah dan mengembangkan fungsi kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) terus digencarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Setelah membangun jalur khusus sepeda, kini melalui Unit Pengelola (UP) BKT, Pemprov DKI berencana menghiasi kawasan sungai buatan tersebut dengan sejumlah taman. Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jaktim, Andriansyah, memaparkan, pembangunan taman dilakukan bekerjasama dengan pihak swasta, yakni PT United Tractor. “Kemarin sudah ada tanda tangan MoU antara pihak UP BKT dengan United Tractor,” katanya, usai berhalal bihalal dengan keluarga besar Forum Wartawan Jaktim, Penatimur, di kawasan Matraman, Rabu (5/9).

  • Proyek MP3EI Pemprov DKI Rampas Hidup Nelayan
  •  

    Fakta kerusakan Jakarta terus diabaikan oleh Pemprov DKI Jakarta, bahkan pemerintah justru menggandeng konsultan dari Belanda untuk merancang megaproyek Bendungan Raksasa (Giant Sea Wall) di Teluk Jakarta yang menelan dana sebesar Rp 250 Triliun. Pemprov DKI Jakarta mengemasnya dalam proyek Jakarta Coastal Defense Strategy (JCDS), dan dimasukkan dalam bagian program kegiatan unggulan, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Untuk diketahui Jakarta termasuk dalam skema MP3EI yang menempatkan ibukota dalam koridor tersendiri dalam proyek pengembangan kawasan strategis berupa pembangunan proyek pelabuhan sebagai pengembangan dari kawasan pelabuhan yang telah ada Pelabuhan Tanjung Priok.

  • Air dan Udara Tercemar Warga Pulogebang Protes
  •  

    Akibat air tanah dan udara di lingkungannya tercemar, warga RW 07, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, protes kepada Dinas Kebersihan. Pencemaran air dan udara tersebut diketahui berasal dari sebuah instalasi Pengolahan Limbah Septic Tank yang berada dekat pemukiman warga. Ketua RW 07, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Sarwadi mengatakan, unit pengolahan limbah septic tank atau yang dahulu dinamakan Instalasi Pengolahan Air Kotor (IPAK) tersebut tidak berfungsi dengan baik, terutama pada bak penampungan limbah manusia. Akibatnya, timbul bau tak sedap yang membuat warga resah. "Sudah berapa tahun ini bau nggak sedap. Banyak warga merasa nggak nyaman, akhirnya protes. Masalahnya, bak penampungan tinja itu terbuka begitu, jadinya baunya kemana-mana," ujar Sarwadi saat dihubungi wartawan, Senin (3/9/2012) siang. Selain menimbulkan bau tak sedap, kolam penampungan limbah manusia tersebut diduga bocor, sehingga merembes ke sumber-sumber air warga. Pasalnya warga sekitar masih banyak yang menggunakan air tanah untuk keperluan rumah tangga. Akibatnya, banyak warga di beberapa RT terpaksa membeli air bersih untuk keperluan rumah tangga.

  • Sediakan Ruang Terbuka Hijau DKI Bakal Beri Insentif
  • Pemerintah Provinsi DKI akan memberi insentif bagi warga yang mampu menyediakan atau mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH) di lingkungan permukiman. "Pemberian insentif ini dilakukan demi memenuhi target penyediaan ruang terbuka hijau di Jakarta sebesar 30 persen," kata Gubernur DKI, Fauzi Bowo, usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (3/9). Fauzi mengungkapkan tujuan pemberian insentif tersebut adalah sebagai hadiah bagi siapa pun yang mendukung fungsi ekologis, estetika dan sosial dari ruang terbuka hijau di Jakarta. "Rencana pengembangan ruang terbuka hijau ini termuat dalam Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang mengacu pada strategi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030. Namun, rencana ini masih harus diajukan ke DPRD DKI Jakarta," kata Fauzi.

  • (video) Warga Minta Lumpur di Kali BKB Dikeruk
  • Pendangkalan yang dialami Kali Banjir Kanal Barat (KBB) di kawasan Petamburan, Jakarta Barat membuat warga khawatir. Pasalnya jika musim hujan datang, air di Kali BKB dipastikan akan cepat meluap. Selanjutnya, pemukiman warga akan terendam banjir luapan kali tersebut. Untuk mengantisipasi datangnya banjir saat musim hujan, warga Petamburan yang bermukim di sekitar Kali BKB meminta agar pihak terkait segera melakukan pengerukan lumpur dan membersihkan sampah yang ada di aliran kali.