(video) Pot Tanaman Hias di Pinggir Kali Terbengkalai

Sejumlah pot tanaman berukuran besar yang berada di bantaran kali Tubagus Angke, Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat kondisinya sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, keberadaan pot tanaman hias yang seharusnya dapat memperindah suasana lingkungan, kini justru sebaliknya. Lantaran tidak dirawat dengan baik, pot-pot tersebut menjadi rusak dan terbengkalai. Alhasil, pemandangan ini jelas merusak keindahan lingkungan sekitar.

Macet di Pasar Gembrong Menyengsarakan

Mengatasi kemacetan di kawasan Pasar Gembrong, Cipinang Besar Utara (CBU), Jatinegara, Jakarta Timur, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melebarkan jalan atau lajur di Jalan Raya Basuki Rahmat. Diharapkan upaya ini dapat mengurai keterhambatan arus lalulintas yang kerap terjadi.“Kami harap masyarakat pengguna Jalan Raya Basuki Rahmat terutama yang mengarah ke Pondok Bambu dapat bersabar ketika melintas di kawasan sekitar Pasar Gembrong. Karena di kawasan itu saat ini sedang dilakukan pelebaran jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta,” kata Mirza Aryadi Soelarso, Kepala Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jaktim, saat dikonfirmasi Pos Kota, Kamis (30/8) petang. Nantinya, Mirza memaparkan, jalan raya yang semula hanya memiliki tiga lajur dengan lebar sekitar 10 meter itu akan ditambahkan menjadi empat lajur dengan lebar kurang lebih 14 meter. Peningkatan lajur itu setelah terowongan Pasar Gembrong hingga putaran seberang Pom Bensin (CBU) dengan mengambil beberapa meter median jalan sekitar.

(video) Pelebaran Jalan Tubagus Angke Tebang Ratusan Pohon

Proyek pelebaran Jalan Tubagus Angke, Kecamatan Grogolpetamburan, Jakarta Barat yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta membuat ratusan pohon yang berada di lajur tengah terpaksa ditebang.

Pot Bunga di Jalan Raden Inten Tidak Terurus

Sejumlah pot bunga di sepanjang median Jalan Radin Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur mengalami kerusakan. Walikota Jaktim, Murdhani mengintruksikan Suku Dinas (Sudin) Pertamanan Jaktim untuk segera tindaklanjuti sesuai tugas, pokok, dan fungsinya. “Saya instruksikan Sudin pertamanan tindak lanjuti sesuai tupoksinya. Segera dicek dan tanggulangi kenapa pot-pot di sepanjang median jalan tersebut banyak yang rusak,” tegas Murdhani, melalui ponselnya, kemarin malam. Murdhani mengakui, tanaman-tanaman yang ditanami di sepanjang jalan tersebut dapat memperindah dan mempercantik kawasan sekitar. Namun, bila perawatan dan pemeliharaannya tidak maksimal malah akan memperburuk pemandangan. “Seperti diketahui, sekarang ini hawanya memang sedang panas, air hujan pun sudah jarang turun. Sehingga bila tidak ada perawatan dan pemeliharaan rutin dari instansi terkait, tanaman di sepanjang jalan tersebut akan semakin cepat rusak,” lanjutnya.

(video) 300 e-KTP di Jaksel Rusak dan Tidak Valid

Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jakarta Selatan,mendapati temuan sekitar 300 lembar KTP elektronik (e-KTP) yang siap didistribusikan kepada warga mengalami kerusakan dan sebagian data tidak valid.

Pergub Kedaluwarsa Pembebasan Lahan KBT Terhenti

Pembebasan lahan Kanal Banjir Timur (KBT) vakum karena terbentur dengan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI tentang aturan penguasaan lahan tanah. Pergub tersebut sudah kedaluwarsa pada 2010 dan sampai saat ini belum diperpanjang. Padahal KBT telah tembus ke laut sejak tahun 2009. "Akibat masa berlaku pergub itu habis, pembebasan lahan KBT terutama di trase kering terhenti sementara," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI, Ery Basworo, di Jakarta, kemarin. Karena itulah, lanjut Ery, hingga saat ini pihaknya tidak bisa membebaskan sejumlah lahan yang belum dibayarkan. Ery membenarkan masih banyak lahan yang belum dibebaskan karena terbentur pergub yang kedaluwarsa. Di antaranya trase kering di 31 bidang seluas 19.107 meter persegi di Pondok Kopi dan Malakasari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Selain itu, ada 26 bidang dengan luas 5.247 meter persegi. Menyusul lima bidang seluas 13.860 meter persegi di Kelurahan Marunda, Cilincing. 

182 Bidang Tanah di BKT Segera Dibebaskan

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur melalui Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jaktim segera melanjutkan pembebasan lahan di 182 bidang tanah yang masih tersisa di sekitar area Banjir Kanal Timur (BKT) wilayah Jaktim. Namun, anggaran sebesar Rp67 miliar yang akan digelontorkan dinilai belum mencukupi. Menurut Ketua Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jaktim, Husein Murad, total luas lahan di BKT yang belum dibebaskan itu mencapai 36 ribu meter persegi (M2). Lahan tersebut terpencar di sepanjang area BKT mulai dari kawasan Jatinegara hingga Cakung. Husein menyebutkan, untuk pembebasan seluruh lahan yang masih tersisa di BKT itu, telah disiapkan anggaran sebesar Rp67 miliar. Namun diyakini, anggaran tersebut tak akan mencukupi, mengingat hampir di seluruh lahan banyak didirikan bangunan dan ditumbuhi pohon. “Sehingga butuh biaya lebih besar lagi karena pohon dan bangunan yang terkena pembebasan itu juga harus dibayar atau diganti rugi,” katanya.

Separator 50 cm Cegah Warga Nyebrang Sembarangan

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI menerangkan tujuan meninggikan separator di lima koridor busway setinggi 50 cm. Satu diantaranya adalah untuk mencegah warga menyebrang sembarangan lewat jalur busway. Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dishub DKI, Bernard Hutajulu, menerangkan proyek peninggian separator mempunyai dua fungsi. Pertama, untuk mencegah kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat melintasi jalur khusus busway, atau meloncati pembatas jalur busway. Kedua, untuk mempersulit warga menyeberangi lintasan busway, sehingga dapat mengurangi jumlah kecelakaan di jalur busway. "Kami harapkan peninggian separator ini efektif menurunkan angka kecelakaan di jalur busway. Sehingga bisa menciptakan jalur busway yang steril, karena orang sulit menyebrang jalur dan kendaraan bermotor tidak bisa meloncati pembatas seperti yang sekarang ini. Karena itu kita buat cukup tinggi sampai 50 cm," ujar Bernard, Rabu (29/8/2012).

Terminal Lebak Bulus Segera Dikosongkan

Pemprov DKI Jakarta segera mengosongkan Terminal Lebak Bulus dari kegiatan pengangkutan penumpang bus Antar Kota Antra Propinsi (AKAP). Hal ini dilakukan terkait dimulainya pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan itu. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan sebelumnya memberi kesempatan pengoperasian bus AKAP dalam kegiatan angkutan Lebaran. “Setelah kegiatan itu selesai maka bus AKAP akan dipindahkan ke Kampung Rambutan,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, Selasa (28/8). Pada awal September nanti hanya Bus Transjakarta (busway) dan angkutan kota yang masih dibolehkan beroperasi di Terminal Lebak Bulus.

10 Tahun Jalan Dibiarkan Rusak

Sepuluh tahun jalan rusak parah. Padahal panjangnya hanya sekitar 100 meter dan lebarnya 1,5 meter. Warga sudah berulang kali meminta jalan itu diperbaiki namun belum ada tanggapan. Untuk itu warga RT 01/12, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing kembali meminta Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Sempet Barat, agar mendesak Sudin Perumahan Pemkot Jakatra Utara segera memperbaiki Jalan di Gang Kebahagiayaan. Pasalnya, jalan yang memiliki panjang sekitar 100 meter dengan lebar 1,5 kondisinya rusak parah sejak 10 tahun lalu. “Jalan kami sudah lama kondisinya rusak parah, padahal pada saat Musrembang baik tingkat RT/RW, Kelurahan, kecamatan dan kota sudah diusulkan, tapi kenapa sampai saat ini belum diperbaiki. Padahal jalan itu merupakan jalur alternatif pengendara kalau di Jalan Cacing macet, namun kok malah dibiarkan rusak parah,”kata Munanto, warga RT 01/012, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Diakui oleh Munanto, akibat kerusakan jalan itu, jika terjadi hujan kondisinya becek. Selain itu jika panas seperti saat ini pasti ngebul. Parahnya lagi, anak-anak yang ingin main sepeda tidak ada yang berani karena takut jatuh sebab jalannya banyak kerikil dan licin.