Aspirasi dalam Kanal Media News Online
- 09-Feb-2015
(berita online-0902)Pengemis Berlagak Penyapu Jalan
Berlagak menjadi tukang sapu, seorang gelandangan dan pengemis dijaring petugas. “Saya hanya tukang sapu, Pak. Bukan ngemis,” kata pria paruh baya yang mengaku bernama Tarno ini.
Namun, petugas dari Sudin Sosial Jakarta Timur, yang tengah melakukan razia di sejumlah jalan protokol di Jakarta Tmur mendapatinya tengah meminta-minta ke masyarakat. Tanpa bisa menolak, pria itu lalu digelandang dan dibawa ke Panti Sosial di Cipayung. Dalam razia kali ini diapat 7 orang PMKS.
- 09-Feb-2015
(Berita online-0209)Enam Depo Sampah di Jakarta Utara Rusak Parah
Enam depo sampah di Jakarta Utara kondisinya memprihatinkan dan perlu untuk segera di perbaiki. Akibat kerusakan ini membuat lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) tersebut tidak layak lagi sebagai penampungan sampah. Bahkan sampah-sampah itu juga kerap dikeluhkan warga karena dianggap mengotori lingkungan sekitar serta menebar aroma tidak sedap.
Salah satu TPS di Rawa Badak Utara yang banyak dikeluhkan warga itu adalah depo sampah di Jalan Inspeksi Kali Sunter. Saat ini kondisi depo yang luasnya sekitar 10×30 meter, sangat memprihatinkan karena temboknya mulai hancur dan sampah-sampah yang dukumpulkan dari beberapa wilayah tercecer.
Ifit Rozak,43 mengaku memang warga yang bermukim sekitar depo di wilayah RW 03, 08 dan RW 09, Kelurahan Rawa Badak Utara, kerap mengeluhkan akibat banyaknya sampah berceceran. Parahnya lagi, tumpukan sampah itu juga menimbulkan bau yang kurang sedap.
- 09-Feb-2015
BeritaOnline(0902): Sampah Menumpuk Dua Tahun di LPS Liar
Foto-Sebuah sovel tengah membersihkan sampah di LPS liar di komplek TSI. (Tarta)
KALIDERES (Pos Kota) – Tumpukan sampah di lokasi pembuangan sampah (LPS) liar di Jalan Komplek Taman Semanan Indah (TSI) Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar) dibersihkan dan diangkut. Selama ini keberadaannya dikeluhkan warga, karena sudah 2 tahun dibiarkan sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Warga menyambut baik dan senang dengan dibersihkannya timbunan sampah liar tersebut oleh petugas Sudin Kebersihan Jakarta Barat (Jakbar). “Kami sangat senang, selama ini terganggu karena baunya yang menyengat,” kata Rohadi, warga komplek TSI, minggu (8/2).
Kasudin Kebersihan Jakbar, Anggiat Togatorop mengatakan pihaknya menindak lanjuti keluhan warga dengan membersihkan dan mengangkut tumpukan sampah liar tersebut. “Sebanyak 10 truk berhasil mengangkut sampah yang berada di LPS liar komplek Taman Semanan Indah,” katanya.
Pihak Sudin Kebersihan akan berusaha menindak lanjuti keluhan warga dan mengatasi masalah sampah di Jakbar, meski terkendala masalah armada angkutan. “Dengan armada yang ada, kami akan optimalkan penanganan sampah,” ucap Togatorop.
Lurah Semanan, Abdul Karim Yunus menambahkan penanganan sampah di komplek TSI telah selesai. Sampah-sampah tersebut berasal dari warga luar komplek yang saat lewat membuang sampah di lokasi tersebut. “Warga mengeluh karena merasa tidak membuang sampah ditempat tersebut, kamipun berkoordinasi dengan Sudin Kebersihan dan membersihkannya,” katanya.
Di bekas lokasi langsung dipagar dan oleh warga ditanami sayuran agar tidak digunakan untuk membuang sampah. “Kami juga memasang spanduk peringatan agar tidak buang sampah ditempat tersebut, kalau ketahuan akan didenda,” jelas Abdul Karim.
(tarta/sir)
- 09-Feb-2015
(Berita online-0902)Pengemis Bawa Anak Marak di Kalibata
Meski sudah sering ditertibkan, keberadaan pengemis yang membawa anak-anaknya di bawah umur ke jalanan di sekitar Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan masih saja marak. Warga mendesak aparat terkait untuk turun tangan karena membuat kawasan jadi semrawut.Desakan tersebut seperti disampaikan pembaca melalui SMS Aspirasi Warga Jakarta di Pos Kota. Isi pesannya:”Walikota Jaksel dan Camat Pancoran, pengemis khususnya ibu-ibu yang melibatkan bayi dan anak-anak di bawah umur untuk mencari simpati makin banyak saja di sekitar Makam Pahlawan hingga kolong FO Kalibata. Juga ada sejumlah warga dan pengendara yang seenaknya saja membuang sampah di jalanan. Kapan akan ditertibkan?”
- 06-Feb-2015
(Berita online-0602)78 Ruas Jalan Berlubang, Sudin Bina Marga Sibuk
Banjir dan genangan membuat akses sejumlah jalan-jalan di Jakarta Utara mengalami kerusakan dan berlubang. Ini tentu sangat rawan terjadinya kecelakaan terutama para pengendara sepeda motor. Bahkan sesuai laporan yang diterima Sudin Bina Marga Jakarta Utara, mulai dari Januari hingga awal Februari ini, tercatat sedikitnya 78 ruas jalan di enam Kecamatan se-Jakarta Utara mengalami kerusakan hingga berlubang.Ketujuh puluh delapan ruas jalan yang mengalami kerusakan tersebut diantaranya, Jalan Enggano, Yos Sudarso, RE Marta Dinata Lodan, Pegangsaan Dua, Boulevard Raya Kelapa Gading, Boulevard Barat, Boulevard Timur, Tipar Cakung dan Jl Raya Cakung Cilincing. Rata-rata jalan tersebut berlubang dengan diameter antara 10-20 sentimeter dan kedalaman bervariasi sehingga perlu dilakukan penutupan sebelum adanya korban
- 06-Feb-2015
(Berita online-0602)Di Jakarta Selatan, 455 Kendaraan Diderek Selama Januari
Sebanyak 455 kendaraan umum dan pribadi terjaring dalam razia parkir liar yang diadakan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan selama Januari 2015.
“Penertiban parkir liar terus digenjot untuk mengurangi simpul-simpul kemacetan di Jaksel dan meningkatkan mobilitas masyarakat,” kata Kasudin Perhubungan Jaksel, Priyanto,
- 06-Feb-2015
(Berita online-0602)Warga Desak Pemprov DKI Berlakukan Jam Lintas Kontener
Masyarakat mendesak pemerintah Pemkot Jakarta Utara dan Pemprov DKI Jakarta untuk segera memberlakukan jam lintas kontener di Jl. Plumpang Semper, Jl. Tipar Cakung dan Jl. Raya Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara, pada pagi hari. Pasalnya selain menimbulkan kemacetan parah, pada pukul06:00 hingga 08:00 wib, juga sangat rawan kecelakaan,selain ramai pengendara sepeda motor dan kendaraan pribadi juga banyak anak sekolah.
Ini tentu sangat berbahaya sehingga pemerintah diminta agar pembatasan jam lintas kendaraan terutama pagi di berlakukan di akses jalan tersebut. Permintaan ini disampaikan warga melalui aspirasi yang kirim ke redaksi Pos Kota dengan ini.
- 06-Feb-2015
(Berita online-0602)Kurang Sosialisasi, Pengguna Parkir Meter Kebingungan
JAKARTA - Belum maksimalnya pemakaian kartu parkir meter di Jalan Sabang, Gambir, dikarenakan masih minimnya sosialisasi kepada masyarakat saat ini.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Adi Putranto (28) karyawan Smartfren Sabang. Dirinya yang menjadi langganan tetap parkir meter di sentra fotografi itu mengaku belum mengetahui secara umum mengenai adanya penerapan Kartu elektronik tersebut.
- 06-Feb-2015
(Berita Online-0602) Pengendara Masih Bingung Gunakan Kartu Parkir Meter
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemakaian kartu parkir meter di Jalan Sabang, Gambir, dianggap minim sosialisasi. Sehingga, banyak pengendara bingung bagaimana melakukan pembayaran parkir di mesin tersebut.
Adi Putranto (28), karyawan Smartfren Sabang, yang menjadi langganan tetap parkir meter di sentra fotografi mengaku belum mengetahui secara umum mengenai adanya penerapan Kartu elektronik tersebut.
"Kita sih yang gampang-gampang aja, pake koin sudah langsung jadi. Soalnya terus terang saya belum tahu soal kartu itu," jelasnya sesaat mengeluarkan sepeda motor miliknya.
Kurang adanya sosialisasi tersebut juga diakui oleh Ramly (60), juru parkir di kawasan tersebut. Dia menyebutkan, walaupun lima orang Sales Promotion Girl (SPG) sudah ditempatkan di antara 11 titik mesin parkir meter, beberapa pemilik kendaraan terlihat masih kesulitan untuk mendapatkan kartu parkir.
- 06-Feb-2015
(Berita Online-0602) Tukang Ojek Stasiun Tanah Abang Keluhkan Lahan Parkir
JAKARTA, KOMPAS.com - Tukang ojek yang biasa mengetem di bahu jalan samping Stasiun Tanah Abang Kini harus pindah. Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menyediakan lahan baru di depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang untuk tukang ojek.
Salah seorang tukang ojek, Zainal, mengeluh soal lahan baru mereka itu. Zainal mengeluh soal fasilitas lahan yang dinilai kurang memadai. Pasalnya, lahan tersebut masih beralaskan tanah.
"Nanti kalau hujan pasti becek ini. Penumpang enggak mau lewat," ujar Zainal di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015).
Zainal meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar mau merapikan lahan yang kini mereka singgahi. Dia membandingkan dengan lahan yang disediakan para tukang ojek di Stasiun Cikini. Di sana, lahan yang digunakan tukang ojek sudah beralaskan aspal.
Tukang ojek lain, Zulkifli, juga mengeluh karena jumlah penumpang mereka menurun. Penumpang kereta yang keluar stasiun kini tidak lagi melewati motor-motor mereka. Melainkan melalui jalan kecil yang berada di samping stasiun. Jalan kecil tersebut merupakan tempat mereka mengetem dulu.