Detail Aspirasi

21 Mar 2013

Trotoar untuk pejalan kaki di Jakarta Timur

Saya warga Jakarta Timur yang tinggal di perumahan Jatinegara Indah  dekat Jl. KRT Radjiman Widyodiningrat - Cakung.
Di Jalan tsb banyak pedagang yang memenuhi trotoar, sehingga pejalan kaki sangat susah untuk berjalan kaki dengan nyaman, kemudian kalau malam, dekat Pasar Pulo Jahe terdapat pasar Malam yang memenuhi kanan kiri jalan. Apakah pedagang2 tsb mendapat ijin? karena sangat mengganggu pejalan kaki, serta membuat jalan semakin sempit dan menambah kemacetan jalan, belum lagi di Jalan tsb sering ada kegiatan ceramah2 agama yang harus menutup jalan. Apakah diperbolehkan menutup jalan umum terlalu sering? kami sangat terganggu karena disaat jam-jam sibuk, menambah panjang kemacetan, seolah-olah ceramah agama tsb tidak bisa diadakan di tanah lapang saja atau di masjid, malah menutup jalan raya.
Terlebih lagi saya dengar waktu jaman pemilihan gubernur, ceramah2 tsb malah jadi ajang provokator untuk menjelek2kan Bapak, saya sangat kesal dengan para ulama yg rasis yang tidak intelek.
Mohon supaya dari pihak terkait bisa menertibkan.

Saya hanya ingin ikut memberi saran, dimana yang kami inginkan itu Jakarta yang nyaman untuk para pejalan kaki.
Fungsi trotoar banyak sekali dipakai untuk pedagang kaki lima yang sangat tidak tertib, dan menggaggu.

Contoh lain yakni di kanan dan kiri jalan dekat Stasiun Jatinegara, banyak pedagang di sore dan malam hari yang sangat mengganggu, kapan akan ditertibkan Pak, benar-benar mohon perhatiannya supaya bisa ditertibkan. Selain jalan raya menjadi tambah sempit, juga trotoar menjadi beralih fungsi, kami pengguna angkutan umum, yang otomatis melewati trotoar untuk pejalan kaki menjadi sangat terganggu, tidak bisa jalan dengan nyaman.
Kemudian di kanan kiri dekat KBT (Kanal Banjir Timur) setiap pagi dan sore bukan untuk pejalan kaki ataupun pengguna sepeda, malah dipakai sepeda motor dan mobil yang memenuhi jalan, sangat tidak tertib dan sering hampir menabrak para pemakai jalan yang seharusnya.
Di pinggiran KBT yang dekat jalan Raden Inten malah dipakai untuk para pedagang rongsokan yang memenuhi lahan kosong tersebut, membuat semrawut dan tidak tertib.
Jalan-jalan trotor banyak yang rusak juga belum dibenahi,
seperti di sepanjang jalan Kalimalang.

Satu lagi Pak, mohon maaf apakah Dinas Pertamanan itu bisa menyediakan tong sampah di banyak tempat? Karena sangat jarang sekali kami menemui tong sampah di trotoar-trotoar jalan utama, di stasiun-stasiun ataupun di terminal umum.
Padahal saya yakin, untuk orang2 yang bijak pasti akan membuang sampah pada tempatnya, bahkan saya saja sering menyimpan sampah di tas, untuk dibuang di tempat sampah, namun seringkali saya bingung mencari tong sampah, dan akhirnya sampai saya buang di tong sampah di rumah karena di jalan raya sangat jarang ditemui.

Intinya, kami menginginkan supaya dari pihak terkait yakni Pemda Jakarta Timur supaya membenahi semua trotoar jalan untuk pejalan kaki bukan untuk pedagang musiman.
Apalagi walikota Jaktim yg katanya baru dilantik, tapi kesannya tidak / kurang memperhatikan wilayah kerjanya.

Sumber :  ade aya <[email dirahasiakan]>