Detail Aspirasi

01 Apr 2013

Kebijakan atau progaram tentang KJS

Saya mau mengajukan saran dan kritik.
1. Di website pemerintah ini, tidak ada kolom untuk keluhan bagi warga Jakarta. Saya pernah membuka website pemkot surabaya, saya rasa cukup bagus untuk contoh.
2. Dari obrolan orang kampung di jakarta yang tidak tentu arahnya, saya mendapat suatu fakta yang menurut saya adalah kebodohan pemerintah (atau saya yang belum tau persis aturannya) tentang hak tanah atau hunian. Ada berbagai instansi pemirintah maupun non pemerintah yang mengadakan penggusuran terhadap lahan mereka yang dipakai oleh warga jakarta atau entah warga mana unuk keperluan hunian atau berdagang. Lucunya, instansi tersebut harus membayar ganti rugi atas penggusuran tersebut. Secara logika mereka yang menempati lahan bukan miliknya itu sudah jelas bersalah, sekalipun diijinkan itu ada kesepakatan atau paling gampang secara nalar, barang itu punya pemerintah, dipake orang koq yang bayar pemerintah juga, kan lucu. Kalo mau bayar harusnya mereka yang bayar sewa tanah selama pemakaian mereka beberapa tahun. Hal itu mengakibatkan akal licik warga untuk memanfaatkan situasi tersebut. Saya mendengar sendiri dari warga yang digusur, mereka akan cari lahan pemerintah atau non pemerintah lagi, pertama hanya beberapa orang untuk tim pertama istilahnya, kalo dirasa aman barulah beramai ramai mereka menempati, dibutlah tempat ibadah, tempat pos keamanan, diangkat RT, RW,jadi bisa dianggap kampung. Itulah obrolan ksana kmari dari warga tetap jakarta.
3. Menanggapi kebijakan gubernur jakarta tentang menghadapi masalah kependudukan di jakarta. Memang sebuah kebijakan pasti ada pro kontra, tetapi kebijakan yang sudah ditetapkan harus kita junjung bersama, tetapi tidak ada salahnya juga untuk mendengar atau mempertimbangkan pendapat kami. Kebijakan atau progaram tentang KJS, jamkesda, kartu pintar, rusun murah dsb kami nilai hal tsb terlalu memanjakan dan mengenakkan bagi orang-orang di jakarta. Bukannya saya sok mampu, saya juga pemegang KJS. Jadi maksud saya yang pemegang kartu untuk warga tidak mampu adalah orang yang memang tidak mampu dan memang warga jakarta, nyatanya di lapangan yang punya banyak juga yang bukan warga jakarta. Hal2 istimewa dan memanjakan di jakarta inilah yang akan menjadikan orang pendatang semakin enggan meninggalkan jakarta dan menjadi daya tarik bagi orang daerah untuk datang dan tinggal di jakarta. Efeknya adalah kepadatan penduduk, jakarta semakin macet, pedagang liar bertambah, gembel bertambah. Saya berharap suatu kebijakan bisa memperhatikan efek yang akan ditimbulkan.

Sumber :  "[email dirahasiakan]" <[email dirahasiakan]>