Detail Aspirasi

24 Apr 2013

Solusi Meminimalisir Kemacetan Ibukota

Melalui email ini saya ingin mencoba menuliskan pendapat dan solusi mengenai mengatasi kemacetan yang terjadi di Ibukota ini,sebagai anggota masyarakat kita perlu memberikan sumbangsih walau hanya pikiran sehingga setidaknya dapat mengurangi pikiran atau beban bapak berdua.Walau mungkin tidak ada artinya,tapi saya amat berharap email ini dapat dibaca oleh bapak-bapak.
Bapak-Bapak yang Baik,
A.Program 3 in 1 yang selama ini dijalankan masih belum bisa mengatasi kemacetan jalan protocol,yang jadi korban jalan-jalan arteri dan jalan-jalan “Tikus” .
Faktor penyebab :           1. Joki
                                     2. Oknum Polisi menilang di tempat,begitu selesai urusan “tukar menukar STNK” selesailah urusan,sehingga tidak memberikan efek jera
                                     3. Pak Ogah yang bukan membantu malah membuat jalan semakin ruwet <biasanya terdapat pada jalan-jalan tikus dan pertigaan di arteri

B. Daya beli masyarakat menengah ke atas akan kendaraan bermotor roda empat meningkat,sehingga semakin membuat macet.
Faktor penyebab :          1. Biasanya Mobil dibelikan untuk istri atau anak-anaknya yang masih sekolah dibangku SMA atau perguruan tinggi, (Dimana mereka juga masuk sekolah jam karyawan berangkat)
                                     2. Kredit kendaraan  yang banyak ditawarkan beberapa perusahaan
                                     3. Masyarakat yang konsumtif,sering cemburu social melihat tetangga atau temannya punya kendaraan jadi ikut-ikutan,anak-anak usia sekolah yang memaksa orangtuanya untuk membelikan kendaraan karena “lagi model/trend”
                                     4. Letak Sekolah banyak yang tidak bisa dijangkau alat transportasi umum,biasanya sekolah didalam kompleks perumahan (contoh. SMUN 16 Jakarta, SMP 111 dll.)Sehingga anak-anak terpaksa menggunakan kendaraan supaya tidak terlambat dan mobile sifatnya.
                                    5. Produksi kendaraan bermotor diluar batas,daya muat jalan di ibukota jakarta

C. Banyaknya Transportasi Umum yang berhenti sembarangan dan menunggu penumpang,membuat susah para pengendara lain
Faktor Penyebab : 1. Banyaknya Angkot dengan nomor/tujuan yang sama,sehingga terkesan supir angkot berebut penumpang
                                    2. Supir angkot “tembak” atau dadakan biasanya juga tidak memiliki Surat Izin mengemudi (SIM) serta tidak mau belajar etika dikarenakan pergaulan lingkungan sehingga terkesan kasar.Masalah pendidikan/tamatnya pendidikan supir tidaklah menjadi alas an,sebab terkadang orang lulusan Sekolah Dasar banyak yang lebih baik dan punya nurani dibandingkan lulusan sarjana yang pada akhirnya banyak yang korupsi.

D. Waktu Masuk dan Pulang karyawan/pegawai yang hampir bersamaan.

E. Banyaknya Mall yang letaknya tidak menuruti tata kota dengan baik
Faktor Penyebab :  1. Pembangunan Mall yang  diluar kewajaran seperti yang bisa kita lihat sekarang ini mulai tahun 2000 dimana Mall dan ITC bertebaran di Ibukota Jakarta,sehingga menyingkirkan pasar-pasar tradisional yang malah tata letaknya jauh lebih baik disbanding Mall.Akibat Kerjasama yang menguntungkan “Oknum Pemerintah Daerah dan pengusaha”,sebaliknya malah merugikan masyarakat kecil-menengah.Karena letak Mall tersebut berada di jalan protokol serta arteri
                                   2. Bangunan Mall,mengurangi penghijauan kota sehingga terjadi banjir dan polusi,Mall dibangun diatas tanah yang semestinya buat taman atau daerah anak sungai ciliwung-cisadane

Bapak Gubernur, dari lima sebab diatas saja kita sudah mengerti betapa semrawutnya penataan Ibukota,selain factor social-ekonomi.Saya yakin masih banyak sebab yang bapak sendiri sudah ketahui
Solusi yang ada di fikiran saya hanya satu (1),sebab saya hanya warga biasa yang pemikirannya terbatas.Hanya ingin sekali menawarkan solusi kepada bapak,siapa tahu dapat bapak dan pegawai PEMDA serta kami sebagai masyarakat bisa mengaplikasikannya

SOLUSINYA adalah :
Peraturan Jam Kerja baik pegawai pemerintah pusat dan daerah,swasta,serta Sekolah
1.       Anak Sekolah     :      a.Tidak membawa kendaraan bermotor dua atau empat untuk anak kelas 1-2 SMA ( usia 15-17 tahun)
                                 b. Masuk anak sekolah Sekolah Dasar 07.00-12.00 wib
                                 c. Sekolah menengah Pertama jam 06.[No Telp dirahasiakan].00 wib
                                 d.  Sekolah Menegah Umum Jam 07.[No Telp dirahasiakan].00 wib
                                 e.  Guru dan pegawai sekolah lainnya dapat menyesuaikan
                                 f.  Berlaku sekolah negeri dan swasta
2.      M    Mahasiswa                         : Tidak membawa kendaraan bermotor untuk Tingkat 1-2
3.       Pegawai Pemerintah Daerah dan Pusat masuk kerja pukul (Non Guru) : 07.[No Telp dirahasiakan].00 wib
4.       Pegawai swasta non Bank : Pukul  08.30 – 17.30 wib
5.       Pegawai Bank pemerintah atau swasta : Pukul 08.[No Telp dirahasiakan].00 wib                                   
Peraturan Jam Makan Siang, Dikarenakan para pegawai sering makan siang di luar sehingg pada jam makan siang pun mall dan tempat makan penuh,jam makan siang yang sama mengakibatkan kondisi jalan macet dan membuat aparat kepolisian pun sulit mengatur,sebab mereka pun juga makan siang pada waktu yang bersamaan pula
1.       Pegawai Pemerintah Daerah  Pukul .12.[No Telp dirahasiakan].45
2.       Pegawai Pemerintah Pusat Pukul. 13.[No Telp dirahasiakan].45
3.       Pegawai swasta Pukul. 13.[No Telp dirahasiakan].30
4.       Pegawai bank pemerintah atau swasta Pukul .12.00-12.45
5.       Aparat kepolisian  11.30-12.30
Diharapkan untuk anak sekolah tidak ada bimbingan belajar yang diadakan sekolah pada jam setelah pulang sekolah. Dikarenakan saptu mereka libur.Untuk BIMBEL dapat dilakasanakan Saptu mulai jam 07.00-11.00 tidak lebih,diselingi ekstra kurikuler mulai 06.30-13.00.
Peraturan Hari Libur .
1. Anak Sekolah : Jumat dan Ahad/Minggu
2. Pegawai Negeri Sipil : Juma'at dan Ahad/Minggu atau bisa jum'at-saptu.untuk umat Kristiani dapat ke gereja Minggu jam pagi atau disesuaikan, sebagaimana biasanya umat Muslim yang sholat Jumat pada hari kerja juga.
3. Pegawai Swasta : Saptu dan Ahad
atau bisa disesuaikan kembali sebab saptu dan Ahad juga sangat padat kendaraan yang akan keluar kota atau sebaliknya terutama jalan tol,untuk Ibu kota sendiri biasanya biasanya jam makan siang
Untuk pasangan Suami istri yang bekerja pada tempat kerja yang sama diharapkan hanya membawa satu (1) kendaraan begitupun jika ada orang tua yang sama tempat kerja dengan anaknya,pengecualian berbeda rumah.
Program 3 in 1 tetap berlaku seperti biasa tanpa ada perubahan,16.00-19.00 sebab sering para pegawai tidak pulang dahulu tetapi mampir ke restorant atau pusat perbelanjaan,atau kumpul-kumpul.
Bapak Gubernur yang baik,Peraturan jam kerja menurut saya lebih efektif dibandingkan nomor polisi kendaraan genap-ganjil (sebab pasti akan ada lagi “oknum aparat” yang memperjual belikan no-pol atau bahkan kendaraan bisa dilepas pasang no-polnya oleh sang pemilik)maklum pak masyarakat kita banyak kreatif tapi kearah negative.
Bapak Gubernur yang baik,Penghapusan Joki dan pak ogah amat sangat sulit dimana mereka juga butuh makan,dan terkadang ada campur tangan aparat serta preman
Penghentian produksi Mobil mencakup skala besar dan amat sulit dimana pengusaha terkadang juga bermain dengan oknum aparat pemerintah
Mulai dari bapak serta bapak wakil gubernur yang bisa menghentikan laju pertumbuhan pembangunan Mall,seven eleven,Lawson,dkk. Dimana keberadaanya malah membuat pasar tradisional,warung makin termarginal-kan.Penghijauan kota berkurang ,aliran sungai tersendat.
Mulai dari guru yang pegawai pemerintah pusat dan daerah mensosialisasikan pelarangan membawa kendaraan bermotor anak usia dibawah 18 tahun,disamping memacetkan,anak-anak juga banyak yang tidak menggunakan helm pelindung serta sering kebut-kebutan untuk ajang pamer.Jika melanggar diberikan sanksi yang membuat efek jera
Membudayakan kebiasaan menggunakan transportasi umum baik kecil-menegah dan besar kepada anak sekolah serta pegawai/karyawan,pengadaan angkutan kota sampai dekat sekolah,angkutan umum itu hanya bekerja pada jam sekolah dan pulang sekolah.Angkutan Umum tersebut bisa diambil dari beberapa angkutan umum yang bernomor sama hanya dibagi dua versi (Jadi tidak perlu penambahan angkutan lagi).
Insya Allah diharapkan dengan perbedaan waktu,serta memberikan sanksi jika melanggar maka Ibu kota akan lebih berkurang kemacetannya,serta tidak ada lagi penumpukan penumpang di beberapa stasiun atau penghentian bussway.
Memberikan ceramah atau sosialisasi kepada para supir angkutan umum supaya lebih tertib dan baik tiga bulan sekali oleh aparat kepolisian,kementrian perhubungan pada daerah /pool trayek tersebut.
 Bapak Gubernur serta Bapak wakil Gubernur mungkin hanya ini yang bisa saya sampiakan semoga Bapak-bapak selalu dalam perlindungan dan berkah Tuhan YME dalam melaksanakan tugas membawa Jakarta Lebih baik,dan beradab.Karena hanya 3 (tiga ) gubernur yang saya hormat,sayang,dan doakan walaupun sudah tidak menjabat lagi Yaitu Bapak.Ali sadikin,bapak suryadi soedirja (yang membawa perbaikan museum-museum,penataan kota yang baik dimana mall tidak menjamur,kampong Betawi,situs-situs sejarah) serta Bapak Joko Widodo serta Bapak Basuki,dan hanya Tuhan YME yang bisa membalas keikhlasan dan kesabaran bapak berdua serta jajaran aparat yang jujur,tulus melayani ,menyemangati,sebagai contoh masyarakat DKI JAKARTA. Terima kasih.

Sumber :  nurul affan <[email dirahasiakan]>