Detail Aspirasi

23 Apr 2013

Transportasi umum

Saya termasuk salah satu pendukung gagasan anda. Termasuk penggunaan kendaraan umum sebagai sarana transportasi.
Awal tahun 1980an sewaktu sy msh kuliah di Atma Jaya. Dari rumah ortu sy di kawasan Kelapa Gading ke kampus, saya biasa menggunakan bus 508 rute Pulogadung-Blok M.
Namun sekitar sejak 10 tahun yg lalu saat sy mencoba utk naik bus ac dari Ratu Plaza ke Rw. Mangun.
Bpk mau tau apa yg terjadi? all day long there were a lot of street singers. Ada 7 kejadian yg bisa timbul secara berurutan mulai dari tk ngamen, tk baca cerita sedihnya, tk yg iris2 badannya dgn silet dlsbgnya yg ujung2nya penumpang dipaksa utk memberi uang.
Coba bpk bayangkan, bagaimana rasanya jd penumpang kendaraan umum jika dipaksa hrs menyaksikan dan mengalami sendiri.
Sy sering ke Hk dan jg sering naik MTR disana. Terutama rute Mongkok ke Tsim Tsat Tsui. Kebetulan hotel langganan sy Panorama Hotel lt. 30an.
Suatu sore di Mongkok pas jam bubaran kantor, sy sempat terkejut melihat gelombang manusia yg memasuki stasion MTR Mongkok. Namun ajaibnya hanya dlm bbrp menit gelombang manusia itu lenyap ditelan kereta yg tiap 2-3 menit berdatangan.
Andai di Jakarta ada MTR atau MRT dgn rute lengkap, mobil sy bisa sy gunakan hanya utk weekend saja.
Trims utk perhatian dan actionnya.

Sumber :  "Albert D. K. S. Mulyono" <[email dirahasiakan]>