Detail Aspirasi

23 Sep 2013

Kurangnya Armada Bus Kopaja P 20

Kepada Yth : Bapak Wakil Gubernur DKI di Jakarta.
Dengan hormat,
Mohon maaf sebelumnya, mengganggu waktu bapak.
Saya Ibu Inggi , usia 50 tahun, saya bekerja sebagai karyawan di Trans TV.
Tempat tinggal saya di pinggiran Selatan Jakarta dan lokasi kantor saya di Jl. Tendean, Mampang Prapatan.
Selama lebih dari 20 tahun saya bekerja (10 tahun di RCTI + hampir 12 tahun di Trans TV) setiap hari saya selalu berangkat dan pulang kantor dengan mengendarai mobil pribadi, menyetir sendiri, karena sampai saat ini hanya itulah cara yg paling baik bagi saya untuk mencapai tempat kerja pagi hari dan pulang kerumah pada sore atau malam harinya.
Walaupun jujur saya sampaikan bahwa di usia saya yang tidak muda lagi  ini, menyetir sendiri ber jam2 lamanya dengan kondisi jalanan yang macet, sungguh sangat melelahkan fisik dan mental saya.
Namun apa mau dikata, saya tidak punya pilihan cara lain untuk mencapai kantor dengan aman dan nyaman.
Bapak Basuki yang terhormat, dengan adanya bis kota Kopaja P20 AC jurusan Lebak Bulus – Senen yang melalui jalur busway, sungguh membuat saya seperti mendapat harapan baru, ada alternatif  lain untuk saya berangkat dan pulang kantor dengan lumayan cepat dan nyaman. Ber bulan2 lamanya saya hanya mengamati dari luar kondisi bis tersebut, sampai pada seminggu yang lalu saya memberanikan diri mencoba berangkat dan pulang kantor dengan menggunakan jasa bis Kopaja P20 AC tersebut. Namun apa daya pak, saya hanya sanggup bertahan menggunakan angkutan ini tidak lebih dari 3 hari saja. Selanjutnya saya menyerah, dan kembali mengendarai mobil pribadi lagi.
Beberapa teman wanita juga mempunyai pengalaman yg lebih kurang sama dengan saya.
Alasannya begini pak, bis Kopaja P20 AC tersebut, ternyata armada nya sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penumpang yg ingin menggunakannya, sehingga waktu menunggu bisa sekitar 15 menit sampai ½ jam. Pada saat bis datang, keadaan didalam bis sudah penuh sesak, terutama pada saat pulang kantor, saya menunggu bis tersebut di halte busway di mampang hampir ½ jam lamanya, dan ketika bis datang, kondisi didalam bis sudah sangat ber desak2an sampai ke pintu, jangankan mau masuk, untuk menapakkan sebelah kaki didalam bis saja sudah susah… Kalaupun saya memaksakan diri masuk kedalam bis yg penuh sesak tersebut, saya harus rela berdiri ter jepit2 dengan kondisi bis yang panas dan pengap sampai di terminal Lebak Bulus (beberapa bis yg saya naiki AC nya tidak berfungsi secara maksimal). Dan oleh karena bis ini ukurannya tidak besar dan rute yang dijalani juga cukup panjang (Lebak Bulus-Senen), sehingga panumpang yg mendapatkan tempat duduk rata2 yg naik dari terminal asal dan turun di terminal tujuan, jarang sekali penumpang duduk yg turun ditengah perjalanan. Hal tersebut ditambah lagi dengan berbagai hambatan, antara lain, jalur busway yg masih tidak steril, sopir bis yg tidak disiplin, ngetem di perempatan jalan, atau menjalankan bis dengan perlahan lahan, agar bisa menaikkan penumpang di tengah perjalanan (tidak di halte) walaupun bis sedang berjalan dalam jalur busway. Dengan kondisi yang demikian, hanya  3 hari saya bertahan menggunakan jasa bis ini, pada hari keempat dengan sangat terpaksa saya kembali menggunakan mobil pribadi walaupun dengan berbagai konsekwensi yang sangat merugikan moril dan materil, ber jam jam dijalan sehingga menguras tenaga, pemborosan BBM yg tidak sedikit, karena meskipun mobil saya adalah mobil tua keluaran tahun 2001, namun sudah 4 tahun lamanya saya menggunakan BBM non subsidi, ditambah lagi dengan  biaya parkir gedung kantor yang Rp.3000 / jam nya
Bapak Basuki yang terhormat,
Melalui surat yang panjang ini, saya mohon kepada Bapak untuk dapat kiranya meluangkan waktu sedikiiitt saja untuk memikirkan nasib kami ini masyarakat kelas “nanggung”, dibilang kaya tidak, miskin pun tidak.
Kalau Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur hanya memikirkan keadaan masyarakat kelas bawah (miskin) lalu siapa yg akan memikirkan nasib kami masyarakat kelas “nanggung” ini, pak…
Kami ini sudah sejak lama sangat ingin pindah dari mobil pribadi ke angkutan umum, asalkan angkutan umum tersebut layak untuk kami tumpangi…
Apalagi dalam waktu yg tidak lama lagi mobil2 baru yang murah akan ikut menambah kepadatan jalanan ibukota, dapat dibayangkan pak, bagaimana seorang wanita se usia  saya ini masih harus menyetir setiap hari dengan kondisi jalanan yang tambah parah…
Dengan pertimbangan itu, kami mohon bantuan Bapak, untuk dapat segera menambah armada bis Kopaja P20 AC menjadi lebih banyak lagi jumlahnya, akan lebih baik lagi apabila ukruran bis juga diganti dengan yang lebih besar, juga menerapkan sterilisasi jalur busway sehingga kami setiap harinya tidak perlu lagi mengendarai mobil pribadi
Demikian keluhan ini saya sampaikan, atas perhatian Bapak, saya ucapkan terimakasih.
Semoga Yang Maha Kuasa senantiasa memberi  Bapak  kesehatan dan kemudahan dalam memimpin. Amin
Hormat saya,
 
Inggi Hassan
Programming Division
PT. Televisi Transformasi Indonesia
Jl. Kapt. Tendean Kav. 12-14A
Jakarta 12970

"Inggi Hassan"