Detail Aspirasi

01 Feb 2016

Pengembang Rayu Nelayan Berangkat Umroh

Pengembang reklamasi di Pantai Utara (Pantura) Jakarta mengiming-imingi nelayan di kawasan reklamasi utara DKI dengan pemberian tertentu. Hal tersebut dilakukan pengembang diduga sebagai upaya agar nelayan tidak menolak proyek pulau buatan itu.

”Ada yang dikasih uang kalau mengumpulkan KTP sampai ada yang diberangkatkan umrah,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Muhammad Taher, kepada wartawan, Minggu (31/1).

Pengembang, juga pernah mendatangi tokoh masyarakat di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, agar mendukung reklamasi. Namun, dukungan tak diberikan, lantaran kompensasi kepada masyarakat pesisir tak sebanding dengan dampak reklamasi terhadap nelayan.

”Kompensasi itu harus jelas, jangan juga buat kita sengsara. Hari ini makan ayam, besok makan tempe. Anak cucu kita jadi korban,” ucapnya.

Lebih jauh, Taher mencontohkan beberapa dampak buruk reklamasi terhadap mata pencaharian nelayan. Misalnya, kerang hijau yang dibudidayakan nelayan kini warna menjadi hitam.

Pengamatan Suara Karya di lapangan, KNTI berkali-kali menurunkan masyarakat nelayan, melakukan demontrasi di depan kantor DPRD DKI Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Mereka mendesak DPRD agar tidak menyetujui program reklamasi, karena akan merusak lingkungan.

Suara Karya