Detail Aspirasi

09 Feb 2016

Suara Meninggi Kadis Dukcapil karena Tahu Ada Pungli ke Warga yang Urus Nikah

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Edison Sianturi terdengar begitu kaget dan marah ketika mendengar cerita soal warga yang dimintai pungutan liar (pungli) saat mengurus pernikahan. 

Ketika dihubungi Kompas.com, Edison mengaku baru mendengar kisah itu. Kejadian yang didengar Edison merupakan kisah dari warga di wilayah Jakarta Selatan. 

Warga tersebut bertemu dengan oknum Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan berinisial "J", dan dimintai uang sebesar Rp 1,5 juta. 

"Wah enggak bener itu, enggak boleh sama sekali," ujar Edison memotong pembicaraan, ketika dihubungi pada Selasa (9/2/2016). 

Edison melanjutkan mendengar kejadian tersebut secara lebih utuh. Cerita itu tersebar di media sosial Facebook. 

Setelah memberikan uang Rp 1,5 juta kepada oknum "J", warga tersebut langsung menghubungi call center Ahok dan mengadukannya. Keesokannya, Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Selatan Roni langsung membereskan permasalahan itu. 

Terungkap, "J" ternyata merupakan pensiunan Dukcapil DKI dan bukan lagi seorang PNS DKI aktif. Roni sudah mengembalikan uang Rp 1,5 juta itu kepada warga tersebut. Biaya perizinan pernikahan itu pun akhirnya gratis. 

Selesai mendengar cerita tersebut secara utuh, Edison menegaskan bahwa Disdukcapil Jakarta Selatan tidak pernah memungut biaya apa pun kepada warga yang ingin mengurus izin pernikahannya. 

Edison begitu marah ketika ada oknum berinisial "J" yang berani menjadi calo seperti itu. 

"Benar-benar itu manusia, sudah enggak beres itu orang. Jangan dipercaya orang seperti itu," ujar Edison. 

Edison bertekad untuk mencari tahu lebih lanjut tentang oknum tersebut. Jika berhasil, dan bukti terkumpul, Edison mengaku tidak akan segan-segan melaporkannya kepada polisi. 

Menurut Edison, perbuatan seperti itu telah merugikan warga DKI. Warga, yang seharusnya tidak perlu membayar, harus mengeluarkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit. 

"Terlebih lagi, dia juga sudah merugikan Pemprov DKI karena mengatasnamakan Pemprov. Makanya, bila perlu, kami akan cari itu orang dan lapor polisi," ujar Edison. 

Edison mengatakan, sebenarnya Disdukcapil sudah berupaya melakukan sosialisasi dengan menempelkan pamflet-pamflet di kelurahan. Pamflet tersebut berisi imbauan dan tata cara yang benar dalam mengurus perizinan pernikahan. 

Dengan adanya kejadian ini, dia berjanji akan semakin gencar dalam melakukan sosialisasi kepada warga. Dia juga berharap kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap calo.

kompas.com