Detail Aspirasi

18 Mar 2016

Dilecehkan guru, siswi SMP 3 Manggarai trauma berat

Murid kelas VIII SMP 3 Manggarai, Jakarta Selatan berinisial NPT trauma berat karena mendapat pelecehan seksual dari guru bahasa Inggrisnya, ER (sebelumnya ditulis EW) sejak bulan Juli 2015.

"Anak saya trauma. Ketika lari ke Polres Jakarta Timur, polwan dari sana telpon saya. Mereka bilang dia gugup sampai tidak bisa minum air dan menggigit gelasnya," terang orang tua NPT, Samsi kepada merdeka.com di Polres Jakarta Selatan, Kamis (17/3).

Karena tempat kejadian bukan wilayah hukum Polres Jakarta Timur, Samsi pun melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Barat. Dia berharap polisi dapat menangkap pelaku dan menuntaskan kasus yang menimpa putrinya.

"Kami tidak mau ada korban lagi dan pelaku segera ditangkap," pungkas dia.

Sebelumnya, kelakuan tak pantas dilakukan seorang guru Bahasa Inggris SMP 3 Manggarai, Jakarta Selatan berinisial ER tega melecehkan muridnya sendiri, NPT mendapat perlakuan tidak senonoh dari ER beberapa kali bulan sejak Juli 2015 di ruang staf guru.

Karena tak tahan dengan perlakuan sang guru, NPT melaporkan ER ke Polres Jakarta Selatan didampingi ayahnya, Samsi dan pengacara mereka Agung Mattauch.

"Kalau pengakuan kepada saya pada tanggal 3 Maret kemarin. Di mana putri saya ke sekolah karena datang telat, hukuman wajar sudah dijalani tapi ada hukuman lain oleh si predator kepada anak saya dan anak saya lari ke Polres Jakarta Timur," kata Samsi kepada wartawan di Polres Jakarta Selatan, Kamis (17/3).

Karena bukan wilayah hukum Polres Jakarta Timur, Samsi melaporkan hal ini ke Polres Jaksel. Perlakuan ER pun terungkap di depan polisi. NPT mengaku sudah mendapat pelecehan sejak Juli 2015.

"Kalau pengakuan sebelumnya anak saya mau dilihat badan bagusnya dan disuruh buka jilbabnya lalu anak saya kabur ke Polres Jakarta Timur. Dari Polres Jaktim ke Polres Jaksel karena wilayah Jaksel. Baru terungkap kalau anak saya mengalami pencabulan pada bulan Juli atau perbuatan pelecehan. Sentuhan, rabaan sampai perkataan berbuat seks," terang dia.

NPT mengaku selama itu dia mendapat ancaman dari ER sehingga dia menutupi itu dari keluarga dan teman-temannya.

"Ada ancaman-ancaman. Ada omongan di ruang staf guru tidak ada CCTV kita bebas mau apa aja. Terus ada ucapan tidak akan naik kelas dan dapat nilai bagus," pungkas dia.

merdeka.com

Respon SKPD Terkait

terima kasih atas informasinya dan sudah di tindaklanjuti

Dinas Pendidikan DKI Jakarta (08 Feb 2017)

Tindak Lanjut SKPD Terkait

terima kasih atas informasinya dan sudah di tindaklanjuti

Dinas Pendidikan DKI Jakarta (08 Feb 2017)