Detail Aspirasi

01 Apr 2016

DKI Imbau Sekolah Siapkan Listrik Sebelum UNBK

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghimbau sekolah agar segera menyiapkan keandalan listrik sebelum Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) digelar. Pada Tanggal 6-8 April mendatang, sekolah tingkat SMA, MA, dan SMK akan melaksanakan UN baik berbasis komputer maupun kertas.

“Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan UN, lakukan koordinasi dengan PLN. Jangan sampai ada mati lampu. Kalau pun ada mati lampu, ngomong ke kita. Biar kita siapkan gensetnya. Karena tidak semua sekolah mempunyai genset,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (31/3).

Secara umum, kata Djarot, setiap sekolah sudah siap melakukan ujian nasional tersebut. Dari hasil pemantauannya, Djarot menilai Dinas Pendidikan DKI sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.

“Saya sudah dua kali ke Dinas Pendidikan. Untuk melihat kesiapan menghadapi UN pada April mendatang. Terutama UN berbasis komputer (UNBK). Mereka sudah oke kok,” katanya.

Terlebih, ungkapnya, setiap peserta didik yang akan menghadapi UN telah diberikan pemantapan materi sebelum UN digelar. Dengan pemantapan materi itu, Djarot yakin setiap siswa bisa menghadapi UN dengan baik. “Katanya persiapannnya sudah lebih dari 90 persen. Para siswa sudah dibekali dengan pemantapan materi pelajaran melalui tryout,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto mengatakan, pihaknya menjamin pelaksanaan UN kali ini akan terbebas dari kebocoran soal. Sebab, lanjutnya, dengan Motto “Prestasi Tinggi, Integritas,dan Terpuji”, setiap peserta didik akan melewati UN dengan baik dan jujur.

“Sekarang kan paradigmanya berubah, UN bukan satu-satunya alat untuk mengukur kelulusan, tetapi digunakan untuk pertimbangan dalam memasuki perguruan tinggi. Poin lain dalam kelulusan peserta didik adalah perilaku dia selama menempuh pendidikan di sekolah, hasil ujian sekolah, nilai semester, baru hasil UN,” tegasnya.

Menyinggung terbakarnya salah satu ruang di gedung SMAN 5 Jakarta, Sopan menjelaskan, kebakarna tersebut terjadi pada Rabu (30/30 petang, pukul 15.15 WIB. Menurutnya, kebakaran itu diduga disebabkan karena korsleting listrik pada ruangan uninterruptible power supplai (UPS). “Tapi, api bisa segera diatasi oleh pihak pemadam kebakaran sehingga tidak merembet ke ruangan lainnya. Dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa karena seluruh siswa sudah pulang seperti biasanya,” katanya.

Sopan menegaskan, kebakaran terabeut tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa. Bahkan untuk pelaksanaan UN pun, siswa SMAN 5 Jakarta itu pun siap melaksanakannya.

“Kerugiannya diperkirakan mencapai 5,5 miliar rupiah atau seharga UPS itu. Tapi, kami sudah berkoordinasi dengan PLN agar bisa mencukupi ketersediaan daya listrik saat UNBK bisa berjalan sesuai rencana,” tegasnya.pin/P-5

koran jakarta.com

Respon SKPD Terkait

terima kasih atas informasi yang disampaikan....

Dinas Pendidikan DKI Jakarta (08 Feb 2017)