Detail Aspirasi
Empat Hari Tanpa "3 In 1", Arus Lalu Lintas Meningkat 24,35%
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat, selama empat hari uji coba penghapusan sistem "3 in 1", terjadi peningkatan volume kendaraan di kawasan yang dipakai untuk penerapan program mengurangi kendaraan itu. Secara keseluruhan peningkatan rata-rata mencapai 24,35 persen.
Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, selama empat hari yakni 5 April sampai 8 April 2016, pelaksanaan uji coba penghapusan 3 in 1 terjadi peningkatan volume arus lalu lintas baik pada pukul 07.00 WIB-10.00 WIB maupun pukul 16.30 WIB-19.00 WIB.
"Empat hari uji coba, ada peningkatan volume arus lalu lintas pada ruas penggal jalan tertentu, seperti Jalan akses menuju Jalan Sudirman-MH Thamrin dan pada Jalan Sudirman-MH Thamrin itu sendiri," ujar Budiyanto kepada Beritasatu.com, Sabtu (9/4).
Dikatakan Budiyanto, jalan akses yang mengalami peningkatan arus lalu lintas adalah Slipi arah Semanggi, Jalan Pangeran Antasari-Patimura-Sudirman-Thamrin, Cawang-Gatot Subroto arah Semanggi, dan Pakubuwono-Bundaran Senanyan-Sudirman-Thamrin.
"Rata-rata mengalami peningkatan arus lalu lintas. Di Jalan Gatot Subroto sampai dengan Polda (Semanggi) naik 39,75 persen. Kalau secara keseluruhan naik rata-rata 24,35 persen," ungkapnya.
Menurutnya, penurunan tingkat arus lalu lintas justru terjadi jalan alternatif seperti Jalan KS Tubun, Kyai Haji Mas Mansyur, Jalan S Parman, Jalan Rasuna Said, Pejompongan, Jalan Abdul Muis, Jalan Juanda, dan jalan-jalan yang selama ini dijadikan jalan alternatif pada saat 3 in 1 diberlakukan.
"Ketika 3 in 1 tidak diberlakukan, konsentrasi kendaraan ada di Jalan Sudirman-Thamrin. Selama ini kan terpecah ke jalan lain. Tapi, joki 3 in 1 tidak ada," katanya.
Ia menambahkan, terjadi juga peningkatan waktu tempuh kendaraan. Semisal, dari Slipi ke arah Semanggi yang biasanya dalam situasi normal dapat ditempuh 5 sampai 10 menit, pada saat saat uji coba mencapai 40 menit.
Budiyanto menjelaskan, evaluasi akhir untuk menentukan apakah sistem 3 in 1 dilanjutkan atau dihapuskan akan dilaksanakan setelah uji coba berjalan selama tujuh hari.
"Ini baru empat hari. Minggu depan akan dilakukan uji coba lagi. Evaluasi terakhir kalau sudah berjalan tujuh hari. Hasil evaluasi akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan lebih lanjut apakah 3 in 1 akan dilanjutkan atau dihapus," jelasnya.
Dia menyampaikan, ada sejumlah alternatif pengganti jika sistem 3 in 1 dihapuskan di antarannya electronic road pricing (ERP), ganjil-genap dan lainnya. Namun, dari beberapa wacana yang digulirkan paling efektif ERP walaupun prosesnya cukup panjang.
"Alternatif penganti akan dirapatkan dulu dengan stakeholders lain. Dari beberapa wacana yang digulirkan, menurut kami yang paling efektif ERP. Namun, perlu segera diformulasikan karena prosesnya memerlukan waktu yang cukup panjang, seperti menentukan lelang ERP, persiapan SDM, sarana dan prasarana, payung hukum, back office atau data base," tandasnya.
beritasatu.com
- 14-Dec-2017
Kartu Keluarga Belum Selesai Pembuatannya
- 28-Nov-2017
Perekaman E-KTP di Kec. Pulo Gadung
- 27-Nov-2017
E-ktp Sudah Lebih 2 Tahun Belum Selesai
- 27-Nov-2017
Rekam E-ktp Sejak 2 Tahun Belum Selesai
- 24-Nov-2017
E-ktp Belum Jadi Sejak September 2016
- 24-Nov-2017
E-ktp Belum Jadi Selama Bertahun-tahun