Detail Aspirasi

30 Aug 2016

Sekolah Rusak, Siswa Belajar Berdesakan Ini di Jakarta Lho

JAKARTA (Pos Kota) – Mandeknya proyek rehabilitasi beberapa gedung sekolah di Jakarta berdampak pada kenyamanan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar. Di beberapa sekolah, ratusan siswa terpaksa ‘bersesakan’ dalam menuntut ilmu.

Seperti di SDN 01 Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Sekolah ini harus menampung limpahan siswa SDN 04/08 Kebon Sirih, Jakarta Pusat, yang gagal direhab tahun ini. Padahal bangunan sekolah tersebut sudah diratakan dengan tanah.

“Siswa SDN 04 ditampung di sekolah ini. Karena memang bangunannnya sudah dihancurkan. Selama belum direhab mereka belajar di sini,” ujar petugas kebersihan di SDN, 01 Kebon Sirih, yang enggan disebutkan namanya.

Akibatnya, jumlah siswa di sekolah tersebut membludak. Tidak kurang sekitar 200-an siswa setiap harinya harus berjubel untuk bersekolah. Gedung sekolah yang relatif sempit menambah kesan, sesaknya sekolah yang bertetangga dengan kantor Wakil Presiden ini. Tidak hanya itu, meski berada di pusat kota sekolah inipun terlihat tidak memiliki lapangan olah raga. “Kalau olah raga yang di halaman seadanya,” tukas petugas tersebut.

Anggota Komis E DPRD DKI, Mary Hotma mengaku telah mendapat laporan terkait kondisi siswa yang sekolahnya gagal direhab. Iapun mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Politisi PDI Perjuangan inipun memintas Pemprov DKI Jakarta untuk segera melaksanakan proyek rehabilitasi gedung sekolah yang mangkrak. “Harus dilanjutkan, bagaimana siswa mau pintar bila mereka tidak nyaman dalam belajar. Rehabilitasi gedung sekolah harus dilanjutkan,” tegas Mary.

Lebih lanjut Mary menambahkan tidak ada alasan untuk menunda rehabilitas gedung sekolah. Bila memang hal itu sangat dibutuhkan. “DPRD DKI berkomitmen untuk masalah pendidikan. Ini harus menjadi perhatian,” tandasnya.

Terkait adanya pembatalan rehabilitas gedung sekolah lantaran banyak kontraktor nakal yang berusaha mencari keuntungan tanpa memperhitungkan spesifikasi bangunan, Mary lagi-lagi menilai itu bukanlah alasan. “Bila memang mengetahui adanya indikasi kecurangan jangan siswa yang dikorbankan, tapi tindak tegas pelaku kecurangannya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membatalkan 45 proyek rehabilitasi sekolah tahun ini. Alasannya lantaran banyak kontraktor nakal yang berusaha mencari keuntungan tanpa memperhitungkan spesifikasi bangunan.Sehingga diputuskan dari total 83 sekolah yang harus direhab, 45 gedung diantaranya ditunda perbaikannya pada tahun depan.

Adapun sisanya telah memasuki masa lelang. Di antaranya adalah rehab total gedung sekolah di Jakarta Barat senilai Rp 185 miliar, di Jakarta Utara Rp 236,7 miliar, serta Paket 3 di Jakarta Timur senilai Rp 240,5 miliar.(guruh)

 

Pos Kota News Online

Respon SKPD Terkait

45 sklh bukan sengaja ditunda oleh disdik tetapi gagal lelang dan klo dilelang ulang waktunya tidak cukup krn  waktu ideal utk rehab total 6 bln, yg 38 sklh yg dikerjakan saja hanya kebagian waktu 3,5 bln sehingga kerja 24 jam (3 sift) krn pengumuman hasil lelang 15 agust, jika sisanya dipaksakan lelang ulang sangat tidak memungkinkan sehingga menjadi prioritas thn 2017 dan sekarang sudah ada pemenang MK serta sedang proses lelang fisik di BPPBJ

Dinas Pendidikan DKI Jakarta (09 Feb 2017)

Tindak Lanjut SKPD Terkait

45 sklh bukan sengaja ditunda oleh disdik tetapi gagal lelang dan klo dilelang ulang waktunya tidak cukup krn  waktu ideal utk rehab total 6 bln, yg 38 sklh yg dikerjakan saja hanya kebagian waktu 3,5 bln sehingga kerja 24 jam (3 sift) krn pengumuman hasil lelang 15 agust, jika sisanya dipaksakan lelang ulang sangat tidak memungkinkan sehingga menjadi prioritas thn 2017 dan sekarang sudah ada pemenang MK serta sedang proses lelang fisik di BPPBJ

Dinas Pendidikan DKI Jakarta (09 Feb 2017)