Detail Aspirasi

27 Feb 2017

Alami Gizi Buruk, Anak Penggali Kubur 6 Tahun Terkapar

PULOGADUNG (Pos Kota) – Seorang remaja penderita gizi buruk terkapar. Setiap harinya, Rollin, 16, hanya terbaring di tempat tidurnya, disebuah rumah kontrakan kecil di belakang Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

Lebih enam tahun lalu, anak bungsu dari enam bersaudara pasangan Wastara, 63, dan Supriyatin, 60, terbaring di tempat tidur. Sang ayah yang bekerja sebagai tukang gali kubur tak bisa berbuat banyak. Terlebih, istrinya yang juga stroke, membuat ia harus mengurus keduanya.

Karena tak ada biaya membuat Wastara tak bisa mengobati anak dan istrinya. Setiap harinya, selain menggali kubur, ia bersama anak ketiganya dia sibuk mengurus keduanya. “Saya nggak tahu anak saya sakit apa, tahu-tahu waktu itu nggak bisa jalan dan menjadi seperti ini,” katanya, Minggu (26/2).

Menurutnya, kondisi anak keenamnya itu baru terlihat ketika Rollin masuk kelas 5 SD. Awalnya, si anak menderita demam dan kaki langsung lemas. “Padahal waktu kelas 4 sekolahnya masih jalan sendiri, main bola saja hampir setiap hari,” kenangnya.

Setelah kakinya lemas, kaki Rollin tak bisa menapak lagi. Ada beberapa orang yang menyebut anaknya mengalami gizi buruk hingga lumpuh. Badan anak bungsunya itu terus menyusut dan dibarengi kondisi kakinya yang semakin mengecil. “Mau berobat pakai apa? Buat makan saja kurang,” tutur Wastara.

Karena tak punya uang Wastara hanya bisa mengurus anaknya di rumah. “Kalau lagi ngeluh sakit dan punya uang ya beli obat. Kalau nggak kenapa-kenapa ya begitu saja di kamar,” tutur Wastara.

Beberapa tahun lalu anaknya sempat mendapat perawatan di rumah sakit dari bantuan yayasan. Tapi karena dokter bilang anaknya tak bisa tertolong, ia pun memilih pulang. “Sekarang mah pasrah saja, tapi kami tetap berdoa agar dia sembuh,” harapnya.(Ifand/us)

poskotanews.com

Respon SKPD Terkait

Terima kasih laporannya akan ditindaklanjuti

Dinas Sosial DKI Jakarta (04 Apr 2017)