Detail Aspirasi

02 Feb 2017

Warga : Bu Mensos Mana Program Pengganti Raskin

JAKARTA (Pos Kota) – Lambannya realisasi Keputusan Menteri Sosial (Mensos) No 2/HUK/2017 tentang penetapan lokasi dan jumlah keluarga penerima manfaat bantuan pangan non-tunai di 45 kota dan 3 kabupaten pada 2017, menyebabkan puluhan ribu Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Jakarta Selatan gigit jari karena selama Januari tak lagi mendapatkan beras miskin (Raskin). Padahal Gakin makin ngos-ngosan untuk bisa makan dan membeli kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako).

“Pemerintah tolong bantu kami, katanya raskin sudah diganti program baru. Tapi mana program baru itu? Selama sebulan ini kami tak bisa beli Raskin, terpaksa beli beras sendiri,” keluh Minarni,56, warga RT 08/01 Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Rabu (1/2).

Sebelumnya ibu tiga anak yang tinggal bersama ibu yang sudah sepuh, setiap bulan mendapat jatah Raskin 15 kilogram @ Rp1.600 dengan total Rp24.000. Meski berkualitas sedang, namun ia bersyukur karena dapat membantu dapurnya tetap ngebul. Setiap bulan sedikitnya ia membutuhkan 25 kg beras.

Kini setelah Januari tak lagi bisa membeli raskin, sementara program baru dari Kemensos belum terealisir, Minarni kelimpungan. Ia harus merogoh kocek yang lebih dalam agar ketiga anak, ibu dan dirinya bisa tetap makan. Tak urung ia membeli beras di warung yang termurah seharga Rp9 ribu/Kg.

Keluhan serupa dilontarkan Maryanti, warga miskin di Kelurahan Pasar Manggis, Setiabudi. Ibu empat anak yang sehari-harinya berjualan aneka gorengan untuk pekerja bangunan di proyek, mendesak pemerintah supaya gerak cepat menggelontorkan e-voucher sebagai pengganti Raskin.

“Seharusnya sebelum program baru berjalan, untuk sementara kami masih bisa beli Raskin. Bukan seperti ini, kami jadi makin menderita,” ungkapnya.

Kepala Suku Dinas Sosial Jaksel, Mursidin Nasir memaklumi keresahan para RTS terkait perubahan program tersebut.

“Keputusan Menteri Sosial (Mensos) No 2/HUK/2017 tentang penetapan lokasi dan jumlah keluarga penerima manfaat bantuan pangan non-tunai di 45 kota dan 3 kabupaten pada 2017 baru ditetapkan pada 17 Januari lalu. Semoga saja bulan ini bantuan pangan non tunai bisa segera terwujud,” katanya saat dihubungi, Rabu (1/2).

Di Jaksel tercatat 39.776 RTS yang tersebar di 10 kecamatan. Paling banyak bermukim di Pasar Minggu (5702 RTS), 5668 RTS di Tebet, 5651 RTS di Kebayoran Lama, dan 5228 RTS di Jagakarsa.

Seperti diketahui Kemensos menyasar masyarakat prasejahtera melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Dalam komponen bantuan yang diberikan meliputi bantuan tetap Rp500 ribu/tahun yang diberikan per triwulan. Juga ada bantuan ibu hamil/menyusui Rp1,2 juta/tahun, bantuan anak di bawah 6 tahun Rp1,2 juta/tahun, penyandang disabilitas berat Rp3,1 juta hingga lansia 70 tahun ke atas Rp1,9juta/tahun.

Mursidin menambahkan setiap RTS akan mendapatkan e-voucher untuk digunakan belanja mulai beras hingga kebutuhan pokok lainnya di sejumlah warung tertentu. “Keluarga pra sejahtera cukup menggesek kartu ATM-nya setiap belanja di tempat yang sudah ditentukan pemerintah pusat, jadi praktis,” pungkasnya. (Rachmi)

 

Rachmi

Respon SKPD Terkait

Terima kasih laporannya akan ditindaklanjuti

Dinas Sosial DKI Jakarta (13 Feb 2017)