Aspirasi dalam Kategori Perdagangan

  • Penertiban Jalan Trotoar di Jalan Dewi Sartika
  • Yth. Bapak Ibu kepala Dinas Terkait

    Mohon ditertibkan lokasi berikut, 
    - Jl.Dewi Sartika sebelum Pusat Grosir Cililitan, Trotoar dan badan jalan digunakan untuk parkir liar, sehingga mengganggu lalulintas kendaraan dan pejalan kaki, sudah beberapa bulan kebelakang. Minggu ini ada pengerasan terestrial /Trotoar tetapi parkit liar tetep saja "ngeyel", memarkirkan kendaraan

  • Tertibkan PKL dan Parkir Liar di Karet Tengsin
  • Yth. Bapak Lurah Karet Tengsin dan Camat Tanah Abang. Kami pengguna Jalan Karet Tengsin tepatnya di Citiwalk dekat sekali dengan wilayah bapak. Saya berharap kepekaan yang sesuai dan kewenangan saudara. Mohon ditertibkan PKL dan parkir liar yang menjadi sumber kemacetan agar jalan tersebut lancar. Terima kasih.

  • Mohon Tertibkan PKL & Parkir Liar
  • Mohon Tertibkan PKL dan Parkir Liar

    Kpd. Yth. Bapak Lurah taman Sari. Mohon untuk di tertibkan PKL, tukang las dan parker liar yang ada di wilayak taman sari, karena sudah sangat mengganggu ke tertipan umum. Terima Kasih

     

  • Tertibkan Parkir Motor & PKL
  • Tertibkan Parkir Motor dan PKL

    Kepada Yth. Bapak Camat Kemayoran dan bapak Kapolsek Kemayoran, mohon tertibkan parker motor, PKL dan hiburan anak – anak yang berada di tengah jalan akses depan Apartemen Puri Kemayoran, Karena sangat mengganggu Sekali untuk pengendara mobil dan motor. Terima Kasih

  • Transjabodetabek Bekasi - Tj.Priok
  • Dear Transjakarta Support,
     
    Bagaimana dengan komplain ini? Kapan TJ TjPriok-Bekasi bisa berhenti lagi di Jatibening? Sudah seminggu nih kayak begini. Kapan solusinya bisa diberikan?
     
    Saya baru aja sampe rumah. Tadi nunggu bis ke Bekasi Patas 27 Kota-Bekasi udh 45menit ga lewat2 dari jam 7malam.Akhirnya saya nyerah&naek gojek.Ini semua gara2 TJ Tj.Priok-Bekasi ga berhenti di Jatibening.Harus nunggu bis dipinggir jalan malem2 dan bisnya jg ga ada kejelasan lewat jam brp. Udah ga ada pilihan lain buat pulang.
    Tolong banget pak,dibantu TJ TjPriok-Bekasi utk berhenti di Jatibening lagi.Saya lelah pak tiap hari kayak gini.Bangkrut jg naek gojek terus kayak gini. :(
     
    Saya sangat berharap kabar baiknya segera ya pak.
     
    Terima kasih.
     
    Kathrina.
     
  • Parkir Motor di Puri Kembangan Mengganggu
  • Kepada Yth. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,

    Pedagang kaki lima dan parkir motor sangat mengganggu dikawasan Puri Kembangan dekat kantor Walikota Jakarta Barat, ada praktek pemalakan uang dan ada oknum dapat jatah, mohon pak ditertibkan. Terima kasih

  • Syarat Pengurusan Perpanjangan SIUP PT Kelas Menengah
  • Selamat pagi,

    Saya sudah kirimkan email ini ke [email dirahasiakan] sembilan hari yang lalu tanpa ada respons dari bptsp.

    Mohon bantuan informasinya mengenai kepastian syarat-syarat pengurusan perpanjangan SIUP PT kelas menengah di Jakarta Utara.
    Terima kasih.

    Salam,
    Yopi
     

  • DKI Jakarta Deflasi 0,05 Persen
  • BPS DKI Jakarta mencatat sepanjang Oktober, DKI Jakarta mengalami deflasi sebesar 0,05 persen. Porsi terbesar dalam penyumbang deflasi ini, yakni turunnya harga bahan makanan.

    JAKARTA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta terdapat tiga kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks (deflasi) yaitu kelompok bahan makanan senilai 1,16 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,04 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,01 persen. Penurunan harga bahan makanan dan bahan bakar minyak (BBM) menjadi penyumbang deflasi sepanjang Oktober 2015.

    "Dengan adanya deflasi menunjukkan perbaikan dalam bidang perdagangan, khususnya harga-harga barang. Deflasi juga mendorong daya beli menguat sedikit, karena harga-harga semakin murah,” kata Kepala BPS DKI Jakarta, Nyoto Widodo, di Kantor BPS DKI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (2/11).

    Secara terperinci Nyoto memaparkan, komoditi dari kelompok bahan makanan yang menyumbangkan deflasi cukup besar diantaranya cabai merah (0,1172 persen), daging ayam ras (0,0282 persen), cabai rawit (0,0273 persen), udang basah (0,0202 persen), tarif listrik (0,0200 persen).

    "Kalau bahan makanan, sama dengan nasional karena di beberapa daerah sudah panen, walaupun ada El Nino, tetapi panen tetap ada. Lalu ada penurunan harga bensin. Barangkali ini pengaruh kepada deflasi,” papar Nyoto.

    Selain itu, ia berharap dengan terjadinya deflasi saat ini, daya beli masyarakat akan semakin membaik. Sehingga, lanjut Nyoto, mampu meningkatkan perbaikan kinerja perekonomian di Jakarta. "Kalau seperti itu, nantinya masyarakat tidak akan ragu lagi membeli barang-barang yang menjadi kebutuhan hidup," lanjutnya.

    Adanya anggapan deflasi juga disebabkan mulai tingginya penyerapan anggaran pemerintah, menurutnya, masih perlu penelitian lebih lanjut. Sebab, hingga Oktober 2015, penyerapan anggaran baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasiona (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih rendah.

    “Apakah karena pengaruh daya serap anggaran pemerintah, masih perlu penelitian. Kira-kira ada enggak peningkatan daya serap. Kalau saya lihat pada bulan Oktober ini, daya serap pemerintah masih rendah, baik APBN maupun APBD-nya. Barangkali ini perlu ditingkatkan,” tuturnya.

     

    Kenaikan Harga

    selain tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi,Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS DKI Jakarta, Dody Rudyanto menambahkan, empat kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks atau inflasi. Seperti, terangnya, kelompok sandang mencapai angka 0,75 persen, kelompok kesehatan 0,47 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen. 

    Dengan demikian, Dody menuturkan kondisi ini menempatkan DKI Jakarta pada urutan 35 dari 44 kota yang mengalami deflasi. Pada bulan Oktober 2015, dari 82 kota yang diteliti, 38 kota diantaranya mengalami inflasi dan 44 mengalami deflasi.

    "Kota tertinggi yang mengalami inflasi adalah Manado sebesar 1,49 persen dan inflasi terendah kota Yogyakarta 0,01 persen. Dan kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan 1,95 persen dan yang terendah adalah Padang Sidempuan 0,01 persen," tuturnya.