- Aspirasi
- Perdagangan
Aspirasi dalam Kategori Perdagangan
- 15-Mar-2013
(video) Lokbin di Jl Tipar Timur Raya Minim Perhatian
-
Kondisi lokasi binaan (Lokbin) di Jl Tipar Timur Raya, RW 04, Kelurahan Semperbarat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, sangat memprihatinkan. Pantauan beritajakarta.com, Kamis (14/3), dari 200 lebih kios hanya 8 yang masih digunakan untuk berdagang. Kondisi kios juga nampak tak terawat dan terlihat sejumlah lubang pada bagian atapnya. Dari informasi yang berhasil dihimpun beritajakarta.com, Lokbin yang dibangun sejak tahun 1989 baru satu kali direnovasi yakni pada tahun 1995. Lantaran kondisinya sudah rusak lokbin ini pun tak lagi diminati pedagang dan pembeli. Selain itu, sebagian kios-kios yang kosong kini berubah fungsi menjadi tempat tinggal.
- 13-Mar-2013
Kliping Media : Tertibkan PKL Di Pasar pondok labu
-
Kepada Yth Pemprov DKI dan SKPD KUMKM dan Perdagangan DKI Jakarta diharapkan perhatian dan tindak lanjutnya atas keberadaan PKL di Pasar pondok Labu, Karena hal ini merugikan pedagang resmi. ( [No Telp dirahasiakan]xxx )
- 13-Mar-2013
Kliping Media: Keberadaan PKl di Pasar Klender Menimbulkan Kemacetan
-
Kepada Yth Pemprov DKI dan SKPD Satuan polisi Pamong Praja diharapkan perhatian dan tindak lanjutnya atas keberadaan PKL di Pasar Klender, Jakarta Timur yang kerap menimbulkan kemacetan.
- 13-Mar-2013
(Berita Online- 1303) 10 Kios Depan RS Persahabatan Dibongkar
-
PULO GADUNG (Pos Kota) – Sepuluh kios yang berdiri di ruang terbuka hijau, dibongkar petugas Satpol PP Jakarta Timur, di Jalan Persahabatan Utara, Jakarta Timur, tepatnya di depan RS Persahabatan
- 06-Mar-2013
Balaiwarga: Belum Juganya Diperpanjang Hak Pakai Tempat Usaha Oleh Direksi PD Pasar Jaya
-
Menanggapi Aksi Blusukan Jokowi ke Pasar Tebet Barat Menanggapi aksi Blusukan bapak Gubernur Jokowi ke pasar Tebet Barat, pada hari selasa 19 februari 2013. Kami sangat apresiasi sekali dengan blusukan pak jokowi, walaupun hanya sebentar. Mudah-mudahan blusukan pak jokowi ke pasar tebet barat ini, bukan karena mendengar adanya ketidak beresan di pasar tebet barat ini. Yang sebenarnya memang ada k
Yang sebenarnya memang ada ketidak beresan dipasar tebet barat, kami pedagang pasar tebet barat sudah lebih kurang 3 tahun gelisah, dengan belum juganya diperpanjang Hak Pakai tempat usaha kami oleh direksi PD Pasar Jaya. Pernah kami berkirim surat kepada direksi PD Pasar Jaya, menanyakan hal tersebut melalui lembaga yang ada di pasar tebet barat yaitu koppas tebet barat.
Tapi jawaban dari pengurus koppas, direksi mengatakan bahwa perpanjangan Hak Pakai digabung dengan revitalisasi pasar. Untuk penggabungan perpanjangan Hak Pakai dan Revitalisasi tersebut, Direksi PD Pasar Jaya memberikan penawaran Rp.45.000.000.- per-meter pada pedagang. Penawaran yang diberikan oleh direksi PD Pasar Jaya itu, sangat tinggi dan tidak masuk akal diluar kemampuan pedagang.
Sampai saat ini direksi PD Pasar Jaya belum juga memberikan harga yang wajar, sesuai dengan kemampuan pedagang. Kemampuan harga untuk perpanjangan Hak Pakai dan Revitalisasi tersebut telah disampaikan oleh pedagang melalui Tim 15 yang dibentuk oleh pedagang untuk bernegosiasi dengan PD Pasar Jaya. Yaitu berkisar Rp.4.500.000,- per-meter.
Menghadapi ketidak jelasan legalitas kami sebagai pedagang di Pasar Tebet Barat sampai saat ini. Kami mohon Pak Jokowi dapat memperhatikan nasib kami ini, kalaulah benar pak jokowi akan mengadakan dialog dengan pedagang tentang masalah pasar tebet ini kami mengharapkan dialog ini terbuka, untuk seluruh pedagang. Bukannya kami tidak percaya pada perwakilan pedagang yang namanya Tim 15?!
Juga karena sebelum Tim 15 terbentuk, anggota Tim 15 tersebut telah memperkenalkan kami pada kontraktor yang akan jadi pelaksana revitalisasi pasar kami. Dan memberikan presentasi pada perwakilan pedagang, sekalian menggiring kami untuk menyetujui revitalisasi. Karena hal inilah kami meragukan Tim 15 tersebut dan khawatir adanya ambisi kepentingan pribadi dalam revitalisasi pasar tebet barat ini.
Untuk sekarang yang kami harapkan sekali adalah legalitas kami sebagai pedagang Pasar Tebet Barat. Yaitu perpanjangan Hak Pakai Tempat Usaha (PHPTU),dan Surat Izin Tempat Berjualan (SITB). Karena tanpa adanya Surat Izin Tempat Berjualan (SITB), kami tidak dapat berhubungan dengan instansi terkait.
Seperti untuk berurusan dengan Perpanjangan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Juga perpanjangan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Yang lebih menyedihkan sekali, kami tidak dapat menikmati kredit yang ditawarkan pada oleh pihak bank. Karena surat-surat yang akan kami jaminkan sudah tidak berlaku lagi.
Merasakan nasib kami seperti ini, kami merasa tidak adanya keberpihakkan PD Pasar Jaya pada kami. Sebenarnya untuk hal revitalisasi pasar ini, kami mendukung kalau alasannya untuk berkompetisi dengan pusat perbelanjaan swasta. Tapi kami merasa yang harus dahulu direvitalisasi adalah sumber daya manusia yang mengelola pasar tebet barat kami ini.
Karena selama 20 tahun kami berdagang, pasar kami ini makin lama makin semrawut. Hanya 2 tahun pertama kami merasakan dinginnya Air Conditioner (AC), setelah itu AC-nya tidak dihidupkan lagi, pasar kami menjadi tidak nyaman, konsumen mengeluh kepanasan, konsumen kami jadi berkurang, pasar kami menjadi sepi Dengan alasan AC-nya rusak, tetapi biaya AC tetap dikutip pada pedagang, digabungkan dengan
Dengan alasan AC-nya rusak, tetapi biaya AC tetap dikutip pada pedagang, digabungkan dengan tagihan rekening listrik. Begitu juga dengan eskalator dari lantai dasar ke lantai 1 sengaja tidak dihidupkan dengan alasan rusak. Begitu juga penempatan pedagang kaki lima di koridor, yang seharusnya koridor tersebut adalah untuk tempat pameran pada event-event tertentu.
Juga lahan parkir dilantai basement berkurang daya tampungnya, karena lahan parkir dijadikan kios oleh pengelola dan dijual pada pedagang. Berkurangnya lahan parkir berakibat berkurang pula pengunjung yang datang ke pasar tebet barat. Pasar kami makin lama makin sepi, karena salah pengelolaannya.
"Andai Kata pasar kami direvitalisasi, tidak akan dapat juga bersaing dengan pasar Swasta kalau sumber daya manusia pengelolanya masih seperti yang sekarang-sekarang ini" Kami sangat merindukan sosok pengelola pasar yang kreatif dan inovatif untuk kemajuan pasar yang dikelolanya dan dapat bersaing dengan pasar modern yang dikelola oleh swasta.
mudah-mudahan keinginan kami ini, dapat terwujud seperti terwujudnya keingan kami akan sosok gubernur, seperti bapak jokowi. Dan mudah-mudahan pak jokowi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi pedagang pasar tebet barat sekarang ini.
Pengirim : Rahmatullah Akbar
- 25-Feb-2013
(Berita Online-2502) Jokowi Perintahkan Satpol PP Jaga Monas 24 Jam
-
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menempatkan personel satuan polisi pamong praja di Monumen Nasional dan semua tempat terbuka umum di Jakarta selama 24 jam penuh. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketertiban di tempat-tempat umum.
- 22-Feb-2013
Kondisi Pasar Grogol Memprihatinkan
-
Kepada Yth Pemprov DKI dan SKPD KUMKM dan Perdagangan diharapkan perhatian dan tindak lanjutnya atas kondisi Pasar Grogol, jakarta Barat yang kerap bocor jika hujan. ( Wiliam, [No Telp dirahasiakan]xxx )
- 13-Feb-2013
Permintaan Lembar SIUP
-
saya Yudhi Setiawan meminta izin untuk melihat contoh lembar SIUP PT. Tertutup dikarenakan tugas. Apabila diizinkan tolong kirim via email ke email ini.
Sumber : Yudhi Setiawan <[email dirahasiakan]>
- 11-Feb-2013
Klarifikasi
-
Karena tidak mempunyai surat ijin usaha, sebagai informasi usaha yang saya buka adalah toko kelontong yang menjual : aqua gelas, ale-ale, the botol sosro, coca cola, Fanta dll. Tempat dan lokasi usaha kami berada di lahan milik kami yang legal dengan alamat di kelapa dua wetan raya no. 1 Kel Kelapa dua wetan kec. Ciracas Jakarta timur (BUKAN DI KAB. KEPULAUAN SERIBU sesuai SK gub 1162 th. 2002) dan bukan di fasum atau fasos ataupun lahan milik pemkot DKI. Pada bagian mana yang usaha kami yang mengganggu tolong dijelaskan.
Sumber : "arie work" <[email dirahasiakan]-trustap.com>
- 06-Feb-2013
Diduga Bocor, Penertiban PKL di Pulo Gadung Sepi
-
JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat gabungan dari satuan polisi pamong praja (satpol PP) dan petugas kebersihan menertibkan pedagang kaki lima di Jalan Ahmad Yani, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013). Namun, penertiban itu diduga bocor. Sebab, tak ada sedikit pun aktivitas para pedagang saat petugas datang.