- Aspirasi
- Perhubungan
Aspirasi dalam Kategori Perhubungan
- 25-Sep-2013
Parkir Liar di SMP 115, Tebet
- Dengan hormat,Beberapa hari terakhir, jalan depan SMP 115, Lapangan Ros, Tebet arah Casablanka dipenuhi parkiran mobil, seolah-olah parkiran resmi yang dijaga beberapa oknum.Akibatnya, kemacetan mengular sampai dekat Pondok Kelapa Jakarta Timur. Sangat aneh karena tidak ada petugas yang berupaya menertibkan. Ini ironis karena kemacetan panjang terjadi jam-jam relatif sepi antara Pukul 10.[No Telp dirahasiakan].000Tolong ditertipkanHormat SayaFrans S. Imung
- 24-Sep-2013
Peremajaan Bus Bianglala 44 Rute Senen - Ciledug
- Tentang rencana peremajaan bus kota saya sangat setuju agar perjalanan warga jadi aman dan nyaman saya mengusulkan agar dilakukan juga peremajaan bis bianglala no 44 jurusan senen-ciledug.Bis ini sungguh tdk manusiawi, pd jam sibuk penumpang seakan2 spt ikan pepes, ditumpuk2, Kenek tidak sopan memegang pantat penumpang wanita spy bisnya bs muat banyak, jalannya spt keong jika bis belum full Muatannya. Dari segi keamanan tentu jauh dari aman, bis ini banyak copet dan lagi kaca film terlalu gelap dan kurangnya cahaya sehingga memudahkan copet beraksi.Bis ini tdk memiliki saingan pd jalurnya shg dia dapat berbuat semena2 thd penimpang spt menurunkan /mengoper ditengah jalan atau menumpuk penumpang seenaknya pdhal dg bayaran yg sama utk org yg berdori. Ac pun jauh dari dingin.Selain usul ttg transportasi yg melintasi kebayoran dan ciledug. Saya mohonkan pula. Agar kemacetan parah dipagi dan sore hari dapat dikurangi pd jalur tsb al krn jalur tsb banyak lampu merah.Terima kasih banyak atas perhatiannyaDhien Hardini
- 23-Sep-2013
(Berita online) Berantas Parkir Liar Jangan Cuma Cabut Pentil!
-
Upaya Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menertibkan parkir liar, dianggap kurang begitu memberikan efek jera.
- 23-Sep-2013
(Berita Online) Parkir Liar di Depan Roxy Mas Masih Marak
-
Para pengguna sepeda motor dan juru parkir, masih memarkirkan kendaraan dengan liar.
- 23-Sep-2013
(Video) Area Terminal Sempit, Bus Parkir di Bahu Jalan
-
Guna memberi kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat pengguna angkutan umum, Pemprov DKI Jakarta akan merevitalisasi sejumlah terminal bus di ibu kota. Sebab, saat ini sebagian besar terminal di Jakarta kondisinya sudah tidak layak. Salah satu terminal yang akan direvitalisasi pada tahun 2014 mendatang yakni Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pantauan beritajakarta.com, Sabtu (21/9), Terminal yang berada di Jl Enggano Raya ini kondisinya semakin sempit dan sudah tak layak lagi untuk dijadikan sebagai terminal. Dengan luas area emplacement hanya 7.300 meter persegi, membuat daya tampung bus angkutan umum tidak terbendung. Alhasil belasan bus terpaksa memarkirkan kendaraannya di bahu jalan sehingga membuat lokasi sekitar macet terutama di saat jam-jam sibuk.
- 23-Sep-2013
Kurangnya Armada Bus Kopaja P 20
- Kepada Yth : Bapak Wakil Gubernur DKI di Jakarta.Dengan hormat,Mohon maaf sebelumnya, mengganggu waktu bapak.Saya Ibu Inggi , usia 50 tahun, saya bekerja sebagai karyawan di Trans TV.Tempat tinggal saya di pinggiran Selatan Jakarta dan lokasi kantor saya di Jl. Tendean, Mampang Prapatan.Selama lebih dari 20 tahun saya bekerja (10 tahun di RCTI + hampir 12 tahun di Trans TV) setiap hari saya selalu berangkat dan pulang kantor dengan mengendarai mobil pribadi, menyetir sendiri, karena sampai saat ini hanya itulah cara yg paling baik bagi saya untuk mencapai tempat kerja pagi hari dan pulang kerumah pada sore atau malam harinya.Walaupun jujur saya sampaikan bahwa di usia saya yang tidak muda lagi ini, menyetir sendiri ber jam2 lamanya dengan kondisi jalanan yang macet, sungguh sangat melelahkan fisik dan mental saya.Namun apa mau dikata, saya tidak punya pilihan cara lain untuk mencapai kantor dengan aman dan nyaman.Bapak Basuki yang terhormat, dengan adanya bis kota Kopaja P20 AC jurusan Lebak Bulus – Senen yang melalui jalur busway, sungguh membuat saya seperti mendapat harapan baru, ada alternatif lain untuk saya berangkat dan pulang kantor dengan lumayan cepat dan nyaman. Ber bulan2 lamanya saya hanya mengamati dari luar kondisi bis tersebut, sampai pada seminggu yang lalu saya memberanikan diri mencoba berangkat dan pulang kantor dengan menggunakan jasa bis Kopaja P20 AC tersebut. Namun apa daya pak, saya hanya sanggup bertahan menggunakan angkutan ini tidak lebih dari 3 hari saja. Selanjutnya saya menyerah, dan kembali mengendarai mobil pribadi lagi.Beberapa teman wanita juga mempunyai pengalaman yg lebih kurang sama dengan saya.Alasannya begini pak, bis Kopaja P20 AC tersebut, ternyata armada nya sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penumpang yg ingin menggunakannya, sehingga waktu menunggu bisa sekitar 15 menit sampai ½ jam. Pada saat bis datang, keadaan didalam bis sudah penuh sesak, terutama pada saat pulang kantor, saya menunggu bis tersebut di halte busway di mampang hampir ½ jam lamanya, dan ketika bis datang, kondisi didalam bis sudah sangat ber desak2an sampai ke pintu, jangankan mau masuk, untuk menapakkan sebelah kaki didalam bis saja sudah susah… Kalaupun saya memaksakan diri masuk kedalam bis yg penuh sesak tersebut, saya harus rela berdiri ter jepit2 dengan kondisi bis yang panas dan pengap sampai di terminal Lebak Bulus (beberapa bis yg saya naiki AC nya tidak berfungsi secara maksimal). Dan oleh karena bis ini ukurannya tidak besar dan rute yang dijalani juga cukup panjang (Lebak Bulus-Senen), sehingga panumpang yg mendapatkan tempat duduk rata2 yg naik dari terminal asal dan turun di terminal tujuan, jarang sekali penumpang duduk yg turun ditengah perjalanan. Hal tersebut ditambah lagi dengan berbagai hambatan, antara lain, jalur busway yg masih tidak steril, sopir bis yg tidak disiplin, ngetem di perempatan jalan, atau menjalankan bis dengan perlahan lahan, agar bisa menaikkan penumpang di tengah perjalanan (tidak di halte) walaupun bis sedang berjalan dalam jalur busway. Dengan kondisi yang demikian, hanya 3 hari saya bertahan menggunakan jasa bis ini, pada hari keempat dengan sangat terpaksa saya kembali menggunakan mobil pribadi walaupun dengan berbagai konsekwensi yang sangat merugikan moril dan materil, ber jam jam dijalan sehingga menguras tenaga, pemborosan BBM yg tidak sedikit, karena meskipun mobil saya adalah mobil tua keluaran tahun 2001, namun sudah 4 tahun lamanya saya menggunakan BBM non subsidi, ditambah lagi dengan biaya parkir gedung kantor yang Rp.3000 / jam nyaBapak Basuki yang terhormat,Melalui surat yang panjang ini, saya mohon kepada Bapak untuk dapat kiranya meluangkan waktu sedikiiitt saja untuk memikirkan nasib kami ini masyarakat kelas “nanggung”, dibilang kaya tidak, miskin pun tidak.Kalau Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur hanya memikirkan keadaan masyarakat kelas bawah (miskin) lalu siapa yg akan memikirkan nasib kami masyarakat kelas “nanggung” ini, pak…Kami ini sudah sejak lama sangat ingin pindah dari mobil pribadi ke angkutan umum, asalkan angkutan umum tersebut layak untuk kami tumpangi…Apalagi dalam waktu yg tidak lama lagi mobil2 baru yang murah akan ikut menambah kepadatan jalanan ibukota, dapat dibayangkan pak, bagaimana seorang wanita se usia saya ini masih harus menyetir setiap hari dengan kondisi jalanan yang tambah parah…Dengan pertimbangan itu, kami mohon bantuan Bapak, untuk dapat segera menambah armada bis Kopaja P20 AC menjadi lebih banyak lagi jumlahnya, akan lebih baik lagi apabila ukruran bis juga diganti dengan yang lebih besar, juga menerapkan sterilisasi jalur busway sehingga kami setiap harinya tidak perlu lagi mengendarai mobil pribadiDemikian keluhan ini saya sampaikan, atas perhatian Bapak, saya ucapkan terimakasih.Semoga Yang Maha Kuasa senantiasa memberi Bapak kesehatan dan kemudahan dalam memimpin. AminHormat saya,Inggi HassanProgramming DivisionPT. Televisi Transformasi IndonesiaJl. Kapt. Tendean Kav. 12-14AJakarta 12970
- 23-Sep-2013
Pemahaman Tiket APTB
- Ada hal yang mau saya sampaikan, terkait tiket aptb.MASALAH:"Setiap kali (setiap sore pulang kerja) saya naik aptb, selalu saja di dalam aptb yang saya naiki ada orang-orang yang salah naik mobil"awalnya saya dan teman saya menjadi korban salah tiket. jadi prosedurnya seperti ini pak:1. beli tiket di loket2. naik aptb dan ketika sudah berjalan, tiket diminta.3. tiket salah dan penumpang harus membayar lagi di dalam: Rp8000 atau Rp 9000Saya gerah karena setiap hari ini terjadi, saya kasihan dengan orang--orang yang menjadi 'korban' karena harus membayar lagi. Jadi, sebenarnya ada 2 jalur pak, dan masing2 tiketnya berbeda.SARAN:1. tempelkan tulisan di loket terkait informasi ini, dan setiap kali ada penumpang aptb yang mau membeli tiket agar disuruh baca dulu.atau solusi yang lebih mudah:2. tolong banget agar si kenek aptb periksa dulu tiket sebelum masuk, karena penumpang aptb tidak pernah sesak pak, banyak waktu untuk scanning tiket, cukup ditunjukkan. --> Nah jika ini sudah menjadi aturan resmi, penumpang tidak lagi salah jika dia salah naik bus, artinya, tidak perlu membayar lagi, salah si kenek tidak periksa ketika penumpang naik.3. jika memang penumpang salah, setelah diperiksa, turunkan saja di halte berikutnya tanpa merobek dan tidak perlu bayar. --> ada kenek tua yang melakukan ini, selain itu selalu dengan sombongnya kenek2 ini berkata: "anda salah beli, ya mau gak mau bayar lagi"atau solusi 'tidak ada yang salah naik' :4. buat mekanisme kerjasama antara 2 jalur itu (mayasari dan ppd) terkait kesalahan naik, sehingga ongkos tetap pada akhirnya sampai ke bus yang digunakan, bukan tipe tiket.semoga ini dipertegas pak, karena sudah masuk minggu ketiga saya menggunakan aptb, dan kejadian itu berulang setiap hari, dan nyaris selalu lebih dari satu korban salah tiket di dalam bus saya. bagaimana kalau dikalikan jumlah bus? artinya banyak sekali korban pak.*menurut saya dari semua pilihan itu yang terbaik adalah nomor 2 atau 3. sebab, kalau ini selalu terjadi, berarti mekanisme lah yang tidak melayani.selamat bekerja pak. Tuhan memberkati