Aspirasi dalam Kategori Perhubungan

  • Facebook: Angkutan Umum Berhenti Sembarangan Sebabkan Kemacetan
  •  
    Lalulintas di sekitar stasiun jatinegara menuju arah cipinang selalu macet, terutama di kawasan depan stasiun jati negara banyak angkutan berhenti cari penumpang, sore harinya sisi kanan ruas jalan dipakai pedagang untuk berdagang, disini saya lihat banyak yang salah dan bertahun-tahun tidak ada penyelesainnya, selalu begitu saja keadaanya. Dari jaman saya kuliah ([No Telp dirahasiakan]) sekarang ini tetap saja begitu keadaannya, sampai tadi saya lihat banyak angkutan berhenti di siang hari sehingga kendaraan pribadi banyak yang lewat jalur trans jakarta, sampai lampu merah sebelum terowongan perempatan jati negara yang mengarah ke cipinang, Banyak polantas cuma stand by untuk "sedikit mengatur lalu lintas dan menilang kendaraan yang melewati jalur trans jakarta tanpa berfikir keadaan lalu lintas memang terhambat mulai dari depan stasiun jati negara, seharusnya masalah ini harus segera di tangani, kalo memang pemda jakarta punya upaya untuk mengurang kemacetan.
  • BeritaOnline(2302): Soal ERP, Sosialisasi OBU Belum Maksimal
  • JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Ellen Tangkudung menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum memberikan sosialisasi secara menyeluruh untuk beberapa hal dalam sistem jalan berbayar atau ERP (electronic road pricing).

    Salah satunya adalah tentang on board unit, sebuah perangkat yang harus ada agar kendaraan bisa terbaca oleh gantry (gerbang) ERP. "Kalau soal OBU, belum disosialisasikan dengan baik," tutur Ellen kepada Kompas.com, Sabtu (21/2/2015).

    Ellen menilai, dalam beberapa kali uji coba pelaksanaan ERP, baik di Jalan Jenderal Sudirman maupun Jalan HR Rasuna Said, belum terlalu banyak menyinggung soal OBU.

    Alat kecil yang ditempelkan di mobil itu sempat dijelaskan sedikit di dalam presentasi oleh perusahaan produsen teknologi ERP, tapi selebihnya lebih membahas cara membayar, pemakaian aplikasi, dan sebagainya.

    Sebelum pelaksanaan ERP berjalan, Ellen mengingatkan bahwa masyarakat harus tahu betul kegunaan dan fungsi OBU sendiri. Jika masyarakat awam sudah cukup paham, maka akan mendukung pelaksanaan sistem ini jadi lebih lancar.

    Perangkat OBU pernah diusulkan agar bisa diperoleh bagi pemilik kendaraan roda empat di kantor kepolisian atau kantor Dinas Perhubungan DKI.

    Rencananya, harga perangkat OBU akan dijual sekitar Rp 200.000 per unit. OBU akan menjadi piranti yang berfungsi sebagai "identitas" mobil.

    Alat itu berupa kotak plastik kecil dengan chip di dalamnya. Chip inilah yang menyimpan data kendaraan dan terekam gerbang ERP. Pemilik kendaraan yang tidak memiliki OBU akan dikenakan pelanggaran saat masuk melalui gerbang ERP. Besaran denda bagi pelanggar masih dikaji.

  • BeritaOnline(2002): Warga Keluhkan Kemacetan Persimpangan RS Polri Kramatjati
  • WARTA KOTA, KRAMATJATI - Masyarakat Jakarta mengeluhkan kemacetan di persimpangan Rumah Sakit Polri Jalan Dokter Sukanto Kramatjati dengan Jalan Raya Bogor yang terjadi setiap hari. Salah satu pengguna moda transportasi bus Trans Jakarta koridor tujuh jurusan Kampung Rambutan-Kampung Melayu, Sarah (25) mengungkapkan, dari tempatnya naik di halte Fly-over Raya Bogor ke Pusat Grosir Cililitan (PGC) menghabiskan waktu satu jamkarena kemacetan. "Ini memang hampir setiap hari terjadi, dari Pasar Rebo ke PGC harus satu jam bahkan lebih, tapi jika sudah melalui persimpangan tersebut langsung lancar," kata Sarah yang berprofesi sebagai karyawan di sebuah bank swasta. Ditemui di tempat berbeda, seorang penumpang bus Trans Jakarta koridor tujuh lainnya Anis (23) yang datang dari arah berbeda mengatakan hal yang tak jauh berbeda. "Dari arah PGC tadi terhambat dengan waktu yang cukup lama di pasar Kramatjati dan persimpangan RS. Polri itu, dan selepas itu lancar," kata Anis yang berprofesi sebagai karyawan di kantor pemerintah. Kemacetan yang terjadi di lokasi tersebut juga mengganggu pengendara roda dua yang melintasi wilayah tersebut. Salah seorang pengendara motor, Kemal Maulana (24) yang setiap hari melalui jalur tersebut untuk beraktifitas mengatakan kemacetan di sana setiap hari terjadi terutama pada pagi dan sore hari. "Di pasar dan persimpangan RS Polri itu setiap hari terjadi kemacetan bahkan terkadang berhenti total terutama pada hari kerja dan waktu sibuk pagi dan sore," kata Kemal yang bekerja di wilayah Cawang tersebut. Dari pantauan Antara, kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Bogor menuju Cawang atau sebaliknya berpangkal di titik pertemuan Jalan Dokter Sukanto dengan Raya Bogor atau disebut dengan Persimpangan RS. Polri. Selain itu keadaan terhambatnya kendaraan tersebut juga diperparah dengan lebar jalan yang hanya dua lajur di setiap sisinya dan digabungkan dengan jalur Trans Jakarta koridor tujuh serta sejumlah kios yang memakan badan jalan di Pasar Kramatjati. Masyarakat berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sesuatu atas masalah tersebut. "Saya harap Pemerintah Daerah DKI Jakarta melakukan terobosan untuk mengurai kemacetan di sana entah penertiban, pelebaran atau rekayasa jalan," kata Kemal menambahkan. (Antara)