Aspirasi untuk Dinas Kebersihan DKI Jakarta

  • (Berita online-20.05)Tumpukan Sampah di Pasar Gotong Royong Dua Bulan Tidak Diangkat
  • SAWAH BESAR (Pos Kota) – Tumpukan sampah di Pasar Gotong-Royong, di Jalan Pejagalan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, sejak dua bulan tak diangkat dan menyebarkan bau busuk . Akibat, banyak warga dan pegawai kantor yang ada di sekitar pasar merasa terganggu.

    Andri, 45, warga, mengaku bau busuk akibat tumpukan sampah sudah sangat mengganggu terlebih untuk kesehatan. “Apalagi kalau ada angin, bau busuknya semakin kemana-mana dan menyengat bikin mual perut saja,” ungkapnya saat berbincang dengan Pos Kota.

    Tak hanya warga dan pegawai kantor di sekitar pasar, sejumlah pedagang ikut mengeluhkan tumpukan sampah yang tidak pernah diangkut itu. “Padahal kami sudah bayar iuran untuk kebersihan dan ini juga sudah kita minta ke pengelola agar sampah diangkut, tapi tidak didengar,” ucap Tebe, 45, satu pedagang.

  • BeritaOnline(1905): Tanah Merah Berceceran di Jl Kebon Sirih
  • Pengendara yang melintas di Jl Kebon Sirih harus berhati-hati. Pasalnya, banyak tanah merah berceceran di jalan tersebut. Diduga, tanah tersebut berasal dari truk pembawa tanah yang tercecer saat melintas.

    "Saya akan cek apakah di kawasan tersebut apakah ada pembangunan atau tidak, jika ada saya akan surati dan peringatkan kontraktor agar jangan berceceran "

    Pantauan di lapangan, tanah merah tersebut berserakan mulai dari lampu merah Jalan H Agus Salim atau Jalan Sabang hingga di depan gedung DPRD DKI Jakarta. Akibatnya, banyak pengedara yang memperlambat laju kendaraannya.

    "Seharusnya ini segera dibersihkan, takutnya turun hujan, maka jalan menjadi licin dan itu sangat membahayakan pengendara motor," keluh Taufik salah satu pengendara, Selasa (19/5).

    Kasie Pemeliharaan Jalan Sudin Bina Marga Jakarta Pusat, Ifanudin mengatakan, pihaknya tidak mengetahui jika ada tanah yang berserakan di sepanjang jalan tersebut. Pihaknya akan memberikan peringatan kepada kontraktor.

    "Saya akan cek apakah di kawasan tersebut apakah ada pembangunan atau tidak, jika ada saya akan surati dan peringatkan kontraktor agar jangan berceceran, sedangkan untuk membersihkan itu merupakan tugas dari Sudin Kebersihan," pungkasnya.

  • Klipping Media : Kapan Gaji Penyapu Jalan Cair
  • Kepada Yth. Pemprov DKI Jakarta.

    Saya sebagai penyapu jalan dan juga mewakili teman-teman yang juga sebagai penyapu jalanan ingin bertanya, kapan gaji kami akan cair?  karena sampai sekarang ini belum ada kejelasan tentang gaji kami. Mohon Dinas terkait untuk menjawabnya. Terima kasih.

  • (Berita Online-1805) Pembuangan Sampah di 14 LPS Dijadwal Ulang
  • Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara terus berupaya mengatasi persoalan sampah. Salah satunya dengan menerapkan aturan penjadwalan ulang pembuangan dan pengangkutan sampah di 14 Lokasi Pembuangan Sampah (LPS). 

    "Kita akan terus mengupayakan Jakarta Utara mampu mengatasi persoalan sampah. Upaya kita diantaranya dengan menerapkan penjadwalan buang dan angkut sampah malam hari di 14 LPS "

     

     

     

     

     

    "Kita akan terus mengupayakan Jakarta Utara mampu mengatasi persoalan sampah. Upaya kita diantaranya dengan menerapkan penjadwalan buang dan angkut sampah malam hari di 14 LPS," kata Bondan Diah Ekowati, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Minggu (17/5).

     

     

     

     

    Bondan menuturkan, ke-14 LPS tersebut diantaranya berlokasi di Rawa Badak Utara, Tugu Utara, Indoor Cilincing, Green Garden, Kencana, Papanggo Gang 21 dan Muara Baru. Menurutnya, untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya bergantung peran serta perangkat pemerintahan dan masyarakat di wilayah masing-masing.

     

     

     

     

    "Kita juga menggiatkan pemilahan sampah di perumahan, sekolah, perkantoran dan sarana publik. Tentunya, keberhasilan penanganan sampah tidak akan tercapai tanpa peran serta masyarakat dan stakeholder terkait," jelas Bondan.

     

     

     

     

    Dikatakan Bondan, penerapan aturan jam membuang sampah di LPS dinilai sangat efektif. Hal itu terlihat di LPS Jalan Bugis, Kelurahan Bawang, Tanjung Priok. LPS ini sebelumnya menampung sekitar 250 ton sampah per harinya. Sampah tersebut berasal dari Kelurahan Kebon Bawang, Sungai Bambu dan Kelurahan Tanjung Priok.

     

     

     

     

    Tumpukan sampah itu kerap dikeluhkan warga karena berceceran hingga ke badan jalan. Belum lagi aroma busuk serta potensi penyakit yang ditimbulkan dari menumpuknya sampah.

     

     

     

     

    "Untuk mengatasinya, satu bulan lalu kami lakukan penjadwalan ulang pembuangan sampah. Masyarakat hanya dibolehkan membuang sampah pukul 16.00-22.00. Hasilnya, semua keluhan warga selama ini dapat diminimalisir," ujar Bondan.

     

     

     

     

    Bondan menambahkan, keberhasilan penerapan penjadwalan buang dan pengangkutan sampah pada malam hari di Jalan Bugis merupakan contoh yang akan diterapkan ke seluruh LPS di wilayahnya yang berjumlah 95 LPS. 

  • Klipping Media : Gaji Tukang Sapu Jalan yang Selalu Terlambat
  • Kepada Yth. Pemprov DKI Jakarta.

    Sebagai tukang jalanan kapan gaji kami turun? Karena gaji kamu selalu telat dan terlambat sedangkan kami butuh buat makan, bayar kontrakkan dan anak sekolah. Mohon Dinas terkait untuk menjawabnya. Terima kasih.