Aspirasi untuk Dinas Kebersihan DKI Jakarta

  • 02061 - Sampah Berterbangan di Jalan Antasari
  • Mohon bantuan utk membersihkan jalan flyover antasari karena sampah2 di jalan itu berterbangan dan membahayakan pengemudi. Dan juga mohon diberikan CCTV di flyover antasari guna keselamatan pemakain jalan

  • BeritaOnline(1702): Pembersihan Sampah Bergantung Pada Manusia Pintu Air
  • JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya petugas untuk membersihkan sampah di Waduk Pluit membuat perasaan miris muncul. Segigih apa pun mereka membersihkan, sampah akan kembali datang keesokan harinya. Apalagi, pada musim hujan seperti ini, berton-ton sampah masuk di muara kali yang berada di Jakarta Utara itu. Mereka pun bekerja ekstra keras setelah banjir.

    Matahari sedang meninggi saat Erwin (20) menunduk di antara gunung sampah plastik setinggi 3 meter di Rumah Pompa Waduk Pluit, Penjaringan. Tumpukan sampah bekas bungkus mi instan, minyak goreng, minuman instan, ban, kayu, jok sofa, batako, dan bambu tersangkut di mesin penyaring.

    Ia menadah sampah yang keluar dari mesin penyaring dengan terpal berukuran 1 x 1 meter. Dengan terpal berwarna biru itu, ia pindahkan sampah ke tepi tumpukan yang belum menggunung. ”Tinggi sampah tidak boleh melebihi pintu saringan (conveyor belt) karena bisa membakar mesin,” ujar Erwin, pekerja dari PT Asiana.

    Siang itu, tiga petugas yang berjaga di pompa timur Waduk Pluit merasa kewalahan. Mereka kesal karena gunungan sampah tak kunjung diangkut Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Padahal, atasan mereka tak mau tahu kalau sampai pompa tak bisa beroperasi karena tersumbat sampah. Mereka mengaku kerap terkena semprot saat pompa macet akibat sampah.

    ”Wah, bahaya kalau seperti ini, kita tekor. Anak buah saya kerja juga setengah mati,” keluh Fahri (34), yang sibuk memencet tombol di ruang kendali pintu saringan.

    Tak hanya di pompa timur, sampah juga menumpuk di pompa barat. Petugas bersiaga di depan pintu saringan untuk mengangkat gelondongan kayu, ban, dan bambu yang tersangkut di saringan. Usut punya usut, sampah itu belum diangkut sejak Sabtu lalu.

    Abdullah (50), perawat waduk yang sudah bekerja selama 25 tahun, menuturkan, meski sudah melalui dua tahapan penyaringan, sampah tetap masuk ke pintu penyaring akhir rumah pompa. Volume sampah pun meningkat berkali lipat saat banjir melanda Jakarta. Sebelum banjir, volume sampah hanya satu gerobak. Usai banjir, volume bertambah menjadi 5-6 gerobak. ”Saat hujan dan banjir memang butuh kerja lebih keras,” ujar Abdullah.

    Tak hanya sampah plastik, lumpur dan sampah yang mengendap di dasar waduk pun dikeruk. Lumpur berwarna hitam pekat itu bercampur plastik dan material sampah lain, seperti kayu dan ban, yang puluhan tahun mengendap di dasar waduk.

    Dalam sehari, truk Dinas Kebersihan DKI bisa mengangkut hingga 100 kubik lumpur. Eceng gondok yang tumbuh subur di waduk tak luput dibersihkan. Ada lebih dari lima ekskavator yang bekerja sepanjang hari di Waduk Pluit. Hal itu dilakukan supaya air yang akan dibuang ke laut melalui pompa polder mengalir lebih lancar.

    Tak hanya di Waduk Pluit, fenomena serupa juga terjadi di rumah pompa Pasar Ikan. Operator pompa mengeluhkan membeludaknya sampah saat banjir. Tak hanya sampah
    plastik, sampah sisa material penertiban bangunan liar di bantaran sungai juga tersangkut di mesin penyaring. Pada saat pompa akan dioperasikan, sampah-sampah itu menyumbat aliran air.

    ”Mending kalau sampah kecil-kecil, ini sampah kayu, batako, dan material bekas gusuran itu semuanya masuk ke sini,” kata Ridwan, pengawas lapangan pompa air dari PT Wijaya Karya.

    Pekerjaan para perawat waduk itu tidak sebanding memang dengan proyek-proyek raksasa normalisasi kali dan saluran yang tengah dilakukan di banyak lokasi. Akan tetapi, terlihat betapa pemerintah selama ini masih sangat bergantung pada tenaga manual ”manusia pintu air” seperti Erwin dan Fahri yang digaji sekitar Rp 1,9 juta per bulan agar banjir tidak meluas dan tidak berlangsung lama.

    Meskipun sudah ada Perda Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, sampah masih menumpuk baik di saluran penghubung, badan kali, maupun waduk. Penegakan aturan yang tegas serta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di kali seharusnya bisa membuat pemerintah tak lagi bergantung sepenuhnya pada manusia pintu air.
    (DIAN DEWI PURNAMASARI)

  • (Berita Online-1702) Akibat Sampah, Sedimen Kali di Jakarta Mencapai 80 Persen
  • JAKARTA - Tingginya curah hujan di DKI Jakarta, membuat beberapa ruas jalan serta perkampungan tergenang banjir. Wakil Gubernur DKI, Djarot Syaiful Hidayat memiliki alasan terkait banjir yang sering melanda Ibu Kota. Mantan Bupati Blitar itu mengganggap, kondisi tata kota Jakarta secara umum terbilang buruk. Hal tersebut kata dia, berdampak pada kurang maksimalnya sistem drainase yang berdampak pada saluran pembuangan air. "Tapi kan drainase kita buruk, makanya air menggenang," ujar Djarot usai menghadiri apel gabungan di Brigif 17 Kostrad, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (17/2/2015).

  • (Berita Online-1702) Disayangkan, Warga Berkendara Buang Sampah di Pinggir Jalan Puri Kembangan
  • JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin, anda semakin banyak melihat titik-titik lokasi sampah menumpuk di pinggir jalan. Utamanya di jalan-jalan besar di Jakarta, seperti di jalan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Sampah yang didominasi sampah rumah tangga itu dibiarkan menumpuk di sisi jalan Puri Kembangan.  Kondisi itu menimbulkan bau tak sedap dan mengundang kerumunan lalat hijau. Tumpukan sampah yang dibungkus kantong plastik itu juga mengganggu para pejalan kaki. Para pengguna trotoar terpaksa berjalan ke sisi jalan untuk menghindari tumpukan sampah tersebut. 

  • 02051 - Ketidakefektifan Perda Sampah
  • Dari : Adi Tjatur Parguno / Komp. BDN-RJB-DEPOK # Yth , Bapak Djarot Syaiful Hidayat / Wakil Gubernur DKI JAKARTA # => ASPIRASI : " SELAMAT DATANG BANJIR " => Saat air hujan menjadi bencana banjir , orang2 yang tak perduli pada kelestarian alam , seolah baru tahu bahwa sampah yang mampet di got & kali adalah salah satu dari penyebabnya . Selama ini mereka kurang / tidak mau peduli , bahkan ancaman hukuman dari PERDA-pun tidak dihiraukan . Maka musibah banjir-pun menjadi hal rutinitas di-mana2 ( lokasi wisata banjir ?..) . Jika saja mereka mau sadar pada lingkungannya , maka dimanapun dan sampai kapanpun sampah tak pernah berbuat ulah , justru manusia-lah selaku ' KONTRIBUTOR SAMPAH ' sebagai faktor penyebab masalahnya sendiri . Manfaatkanlah sebagian dari sampah keluarga dan lingkungan , agar bisa menjadi berkah atau dibuat jadi karya seni yang bernilai ekonomi # NB : Saya membuat karya seni "SAMPAH KREATIF " dari aneka sampah dari rumah saya sendiri + sebagian dari lingkungan #

  • BeritaOnline(1302): Warga Waduk Pluit Buang Sampah Ke Waduk
  • Tribunnews.com, Jakarta -  Sampah bercampur eceng gondok menumpuk di tepi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Sampah-sampah itu dikeruk dari dasar waduk. Pengerukan tersebut terus berlangsung.

    Menurut Baso, personel TNI AD yang terlibat dalam pengerukan, ketebalan sampah di Waduk Pluit itu mencapai 5 meter. Pantauan Kompas.com, Kamis (12/2/2015), sampah-sampah plastik tampak mengapung di permukaan waduk.

    "Sampah-sampah tersebut berasal dari warga di sekitar Waduk Pluit. Materialnya pun beragam sampai ada kasur segala," kata Baso kepada Kompas.com, Kamis.

    Pengerukan terus dilakukan begitu juga warga yang membuang sampah ke dalam waduk. Seorang warga, Gunawan (40), mengaku masih membuang sampah di situ. Dia berdalih tidak tersedia tempat sampah di sekitar waduk.

    "Pemerintah tidak menyediakan tempat sampah, jadi saya buang saja ke waduk," ucap Gunawan.

    Hal senada dilontarkan oleh Tuwiyah (53). Dia mengaku setiap hari membuang sampah ke Waduk Pluit. "Saya buang sampah ya ke waduk, rumah saya kan di atas waduk," ujar Tuwiyah.

    Gunawan mengaku tahu soal peraturan daerah yang menyebut ada sanksi berupa denda, dari Rp 500.000 hingga Rp 50 juta, bagi siapa pun yang membuang sampah sembarangan.

    "Saya tahu, tetapi kalau pemerintah tidak menyediakan tempat sampah bagaimana saya akan menaatinya," ujar Gunawan yang mengaku rela membayar iuran sampah.

  • Klipping Media : Bersihkan Sampah Numpuk di Petojo
  • Kepada Yth. Pemprov DKI Jakarta,

    Yth. Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Mohon bantuannya untuk membersihkan sampah-sampah yang sudah terlalu lama menumpuk di Pasar Petojo Ilir Jakarta Pusat, kalau di diamkan akan banyak penyakit akibat bau yang di keluarkan, jadi saya mohon tolong bantuannya agar segera di bersihkan dan di angkut setiap hari sampah-sampah yang ada di pasar ini. Terima kasih.

  • Mohon Informasi Data Mengenai Penentuan Lokasi TPA Sampah Di Jakarta Timur
  • Yth, Bapak/Ibu
     
    Perkenalkan nama saya Lukman Hakim..Mahasiswa UIN Jakarta..
    Saya sedang mengerjakan TA (Tugas Akhir) berkaitan dengan penentuan lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sampah di Jakarta Timur dengan Sistem Informasi Geografi..Untuk itu saya membutuhkan data timbulan sampah di Jakarta Timur tahun 2013 atau 2014..
     
    Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih..
     
    Lukman Hakim
  • (Berita online-1002)10 LPS Liar di Kemayoran Ditutup
  • Sebanyak 10 Lokasi Penampungan Sampah (LPS) liar di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat, ditutup. Langkah tersebut, dilakukan Camat Herry Purnama guna menjadikan lingkungan sehat dan tidak nampak kumuh.“Dari 16 LPS liar yang ada baru 10 kita tutup, sisanya menyusul. Penutupan LPS liar ni, juga sebagaimana salah satu program Gubernur Pak Basuki Tjahaja Purnama, yaitu untuk membuang sampah pada tempatnya,”