Aspirasi dalam Kategori Perhubungan

  • Facebook: Petugas Kurang Tegas Kurang Kemacetan
  • pak Ahok, SAYA SUDAH SERING LAPOR INI. TAPI TADI PAGI MASIH ADA ANGKOT YG STOP DI TENGAH JALAN. saya laporkan bahwa ANGKOT/ MIKROLET/ BIS / ANGKUTAN UMUM membuat MACET di belakang terminal PULO GADUNG dekat pasar. Tolong kasih PETUGAS YG TEGAS. kalo perlu Tilang angkot yg berhenti tengah jalan. PAGI INI MASIH BANYAK ANGKOT / METRO MINI, DLL BERHENTI DI TENGAH JALAN ! DAN TIDAK ADA PETUGAS TADI PAGI... !!! terima kasih.
    Kasih POLISI DISITU PAK...
    Setiap hari 24 jam.
    pak Ahok, TOLONG PASANG CCTV YANG BANYAK di lokasi sekitar pintu keluar masuk TERMINAL PULO GADUNG. Terima kasih.

     

  • Uji Coba Penghapusan 3 in 1, Sejumlah Kawasan Jakarta Padat
  • Mulai hari ini Pemprov DKI Jakarta akan melakukan uji coba penghapusan sistem 3 in 1 di beberapa titik di Jakarta. Uji Coba ini akan dilakukan di Jalan Sisingamaraja, Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, dan sebagian Jalan Gatot Subroto.

    Sementara itu, bertepatan dengan diberlakukannya uji coba tersebut sejumlah titik di kawasan Ibu Kota sudah mengalami kemacetan pagi hari ini. Ini terjadi di sejumlah jalan-jalan protokol maupun Tol Dalam Kota yang disebabkan meningkatnya volume kendaraan.

    Kepadatan seperti terpantau di kawasan Lenteng Agung arah Tanjung Barat, Jalan Dewi Sartika Cililitan arah Otista, Warung Buncit arah Mampang maupun Jalan Raya Kalibata arah Cawang.

    Selain itu, kepadatan juga terjadi di sejumlah ruas Tol Dalam Kota. Seperti di Tol Jagorawi Cibubur arah Cawang dan Tol Taman Mini arah Cililitan.

    Kendati demikian, sejumlah titik terpantau masih lancar. Seperti di Semanggi arah Slipi, Kampung Rambutan arah Fatmawati dan Pulogadung arah Cempaka Putih.

    Berikut pantauan arus lalu lintas selengkapnya yang dihimpun Liputan6.com dari akun Twitter Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro, Selasa (5/4/2016):

    07.11 Lalu lintas Lenteng Agung menuju Tanjung Barat ramai cenderung padat 
    07.08 Lalu lintas Tol Jagorawi Cibubur arah Cawang padat
    07.06 Lalu lintas lintas Jalan Teuku Umar ramai lancar
    07.04 Situasi lalu lintas GT (gerbang tol) Dukuh 2 arah Cililitan padat
    07.02 Pengaturan lalu lintas di Semanggi Atas, situasi arah Slipi ramai lancar

    06.56 Lalu lintas GT Cibubur menuju Jakarta padat
    06.50 Lalu lintas Jalan Dewi Sartika Cililitan menuju Otista padat
    06.48 Lalu lintas lintas Tol Taman Mini arah Cililitan padat
    06.44 Lalu lintas Warung Buncit arah Mampang terpantau padat
    06.40 Pulo Gadung arus lalu lintas dari Bekasi arah Perintis padat mengalir

    06.35 Lalu lintas Jalan Raya Kalibata arah Cawang terpantau padat merayap
    06.25 Lalu lintas Tol Jor Kampung Rambutan arah Fatmawati terpantau ramai lancar
    06.21 Lalu lintas TL (traffic light) Pertanian dari arah Ragunan terpantau padat mengalir
    06.19 Lalu lintas TL Fatmawati arah Cilandak terpantau padat
    06.17 Lalu lintas Terminal Bus Pulo Gadung arah Cempaka Putih terpantau ramai lancar. Cuaca gerimis
    06.16 Lalu lintas Sunter arah Kelapa Gading di depan MOI terpantau lancar. Cuaca gerimis
    06.15 Lalu lintas Tol Jagorawi TMII arah Cawang padat, cuaca gerimis, agar berhati-hati.

  • 3 in 1 dihapus, hampir seluruh jalan protokol jadi macet parah
  • Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba penghapusan jalur 3 in 1, hari ini. Penghapusan ini menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menerapkan sistem baru yang lebih modern yakni Electronic Road Pricing (ERP). 

    Pantauan merdeka.com di Jalan Patimura, hingga pukul 09.00 WIB masih mengalami kepadatan yang cukup parah. Menurut petugas Patwal Lantas Polda Metro Jaya Ipda Sumati, kemacetan hampir di semua titik protokol.

    "Dapat info dari HT (Handy Talkie) semua titik (macet), Gatsu arah barat ekornya depan Lipi (Lembaga Ilmu Pengetahuan), arah layang Antasari juga cukup berat," ujarnya ketika ditemui merdeka.com di Jalan Patimura, Jakarta, Selasa (5/4).

    Menurutnya, sebelum diberlakukan uji coba penghapusan 3 in 1, kepadatan tidak begitu parah. "Kemarin aja enggak begini, masih bisa kita atasi. Ini kita semua harus benar-benar berupaya bagaimana lancar," ujar.

    "Kalau kita bela yang dari Blok M, di sini (Jalan Patimura) macet. Kalau dibela yang di sini, Blok M parah. Semua kan punya kepentingan. Parahnya itu jadi di lampu merah patung Pemuda, Senayan, cukup parah, kan semua mau menuju Sudirman, Thamrin," jelasnya.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan akan menghapus kawasan 3 in 1. Penghapusan cukup beralasan karena Pemprov DKI segera menerapkan sistem baru yang lebih modern yakni Electronic Road Pricing (ERP). 

    "Sebenarnya enggak perlu ada 3 in 1 juga. Kalau orang pada bawa-bawa bayi begitu, dikasih obat bayinya biar enggak mengganggu yang membawa mobil. Ini kan enggak benar kalau begitu," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (28/3) lalu.

    Ditambahkan Ahok, lebih baik Jakarta menjadi macet karena three in one dihapus ketimbang merelakan anak bangsa kondisi fisiknya rusak karena dicekoki obat agar tidak rewel saat di dalam mobil. Bila penghapusan three in one berdampak kemacetan, katanya, Ahok siap menurunkan banyak bus.

    "Jangan gara-gara cuma takut macet, lebih ikhlas anak-anak masa depan rusak. Ini lagi dikaji dan kita saranin nanti enggak ada 3 in 1. Macet, nyesuain sendiri. Lalu nanti saya lepasin aja bus lebih banyak," terangnya.

  • Hari pertama uji coba hapus 3 in 1, Jalan Gatot Subroto tetap macet
  •  Hari ini uji coba penghapusan 3 in 1 diberlakukan di jalan protokol Ibu Kota. Uji coba itu dimulai dari tanggal 5-8 dan 11-13 April 2016 di Jl Sisingamangaraja, Jl Sudirman, Jl MH Thamrin, Jl Medan Merdeka Barat dan Sebagian Jl Gatot Subroto.

    Pantauan merdeka.com, Selasa (5/4) di Jalan Gatot Subroto arah Grogol, arus lalu lintas tetap saja padat merayap. Volume mobil yang melintas justru lebih banyak.

    Di dalam tol juga padat. Biasanya demi menghindari 3 in 1, pengemudi memilih masuk tol dalam kota.

    Para joki 3 in 1 yang biasa mangkal juga tidak ada. Rata-rata mereka sudah tahu kalau 3 in 1 mulai uji coba penghapusan.

    Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan akan menghapus kawasan 3 in 1. Penghapusan cukup beralasan karena Pemprov DKI segera menerapkan sistem baru yang lebih modern yakni Electronic Road Pricing (ERP). 

    "Sebenarnya enggak perlu ada 3 in 1 juga. Kalau orang pada bawa-bawa bayi begitu, dikasih obat bayinya biar enggak mengganggu yang membawa mobil. Ini kan enggak benar kalau begitu," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (28/3) lalu.

    Ditambahkan Ahok, lebih baik Jakarta menjadi macet karena three in one dihapus ketimbang merelakan anak bangsa kondisi fisiknya rusak karena dicekoki obat agar tidak rewel saat di dalam mobil. Bila penghapusan three in one berdampak kemacetan, katanya, Ahok siap menurunkan banyak bus.

    "Jangan gara-gara cuma takut macet, lebih ikhlas anak-anak masa depan rusak. Ini lagi dikaji dan kita saranin nanti enggak ada 3 in 1. Macet, nyesuain sendiri. Lalu nanti saya lepasin aja bus lebih banyak," terangnya.

  • Kadishub DKI: Dihapus Tidaknya 3 in 1, Jakarta Tetap Macet
  • Pemprov DKI Jakarta mulai menguji coba penghapusan 3 in 1. Di hari pertama, seluruh jalur 3 in 1 mengalami kemacetan parah.

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menilai, tidak ada perbedaan yang signifikan saat 3 in 1 dan tidak. Jalan di Jakarta tetap saja macet terutama di jam-jam sibuk.

    "Sama aja. Macet-macet juga. Waktu 3 in 1 macet, sekarang juga," kata Andri di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

    Menurut mantan Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur itu, dengan dihapusnya 3 in 1masalah justru berkurang 1. Terutama permasalahan eksploitasi yang kerap dilakukan para joki 3 in 1.

    "Dulu masalahnya ada 2, macet sama eksploitasi anak. Sekarang masalahnya cuma 1, macet aja. Anak-anak pukul 07.00-10.00 WIB seharusnya sekolah dan di rumah. Ini malah ada di jalanan, bahaya, itu kan tidak bagus," jelas Andri.

    Menurut Andri, kemacetan sesungguhnya bukan karena adanya 3 in 1, melainkan jalur lalu lintas yang tidak digunakan dengan benar. Banyak fasilitas jalan justru diisi oleh PKL, parkir liar, dan kendaraan yang berhenti tidak pada tempatnya.


    Setelah uji coba dilakukan, yang harus dilakukan adalah evaluasi bersama dengan berbagai stake holder terkait. Sehingga ditemukan solusi terbaik menghadapi kemacetan ini.

    "Kami akan lakukan evaluasi setiap hari. besok, semua, forum lalu lintas, Masyarakat Transportasi Indonesia, Dewan Transportasi Kota Jakarta, kepolisian, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Kasatpol PP akan bertemu. Akan merancang solusi ke depannya bagaimana," ujar Andri.

  • Mohon Disediakan Halte Bus di Cipete
  • Kepada Yth. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,

    Mohon dibuatkan halte untuk penunggu bus di wilayah Cipete, tepatnya di Jl. Pangeran Antasari, perempatan Jl. Asem 2 Cipete. Karena kalau menunggu bus tidak ada tempat untuk nunggu.

  • Amburadul, Tarif Kapal Ke Kepulauan Seribu
  • Kepada Yth. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,

    Liburan panjang akhir pekan lalu, saya berwisata ke Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu. Banyak wisatawan baik lokal bahkan asing yang berlibur ke sana.

    Ada yang naik kapal dari ancol atau muara angke, ada pula yang naik dari tanjung pasir, tangerang banten. Sayangnya, tarif kapal menuju pulau untung jawa bervariasi. Kadang-kadang dimahalin sama tukang perahunya. Alangkah baiknya jika ini dikoordinir. Sebab kepastian harga sudah tentu menarik wisatawan untuk datang.

    Selai itu, keindahan pulau untung jawa ternoda oleh banyaknya sampah yang menumpuk di pulau. Bahkan, saat saya berkeliling di sebelah sisi pulau yang terdapat banyak mangrove (hutan bakau), tumpukan sampah orang lokal, ini dari sampah wisatawan.

    Karenanya, mestinya TPS diperbesar dan dilengkapi incenerator atau alat pengelola sampah yang mencukupi.

    Ada juga yang cukup mengganggu wisatawan yakni para pedagang yang juga menyediakan tikar dan penyedia jasa snorkling. Coba mereka di tata dan diberi tempat khusus, tentu akan lebih rapi dan menarik. Supaya tidak menyebar di pinggir-pinggir pantai yang merusak keindahan dan pemandangan pulau untung jawa.