Aspirasi untuk Dinas Kesehatan DKI Jakarta

  • 03008 - Amati Formalin Pada Makanan Dengan Mata
  • Penggunaan formalin sbg pengawet makanan merajalela.tak perlu BP POM yg nguji makan ,cukup amati dg mata sj bila makanan /bahan mentah spt ikan, udang ,ikan asin tdk dihinggapi lalat tandanya berfomalin.gampangkan?semudah membalikan telapak tangn

  • Email Gubernur : Keluhan Terhadap Pelayanan BPJS di Puskesmas Pekojan dan RS. Siloam
  • Yth.Bapak Gubernur
    Bapak saya ingin sampaikan beberpa hal , mohon Bapak bisa bantu tindaklanjutin .sbb:

    1. Waktu saya bawa kartu  BPJS  ke Puskesmas  Pekojan II Kampang Janis,
         ternyata puskemas belum siap untuk terima .Dan dokterpun  bilang  layani
         KJS saja , dan suruh  ke klinik.
    2. Klinik Taman Anggrek  cukup  bagus, dan bikin  surat  rujukan.ramah.
    3. Rumah sakit Siloam  kebun Jeruk  pelayanan  sangat tidak hormat termasuk
        dokter  dan bagian asuransinya.Dikarenakan kartu BPJSnya.
         Sebagai warga kita mendukung program  pemerintah ,dan kita  mau bayar
         premi , sampai dirumah sakit  ditanya  sama dokter  dengan cara apa kamu
         bisa  mendapatkan  kartu BPJS ?Saya  jawab sesuai intruksi Presiden RI
         semua  warga wajib memilikinya.Dan dokter bilang sudah disalahgunakan,
         cuma untuk PNS dan tentara saja. itupun 100% obat  generik  tidak cocok
         dengan informasi dari kantor BPJS Palmerah JAK-BAR yang mengatakn    
         obat generik 25%.
         Bapak Gubernur  yang bijaksana , kalau kita sakit serius dan dilempar bola
         seperti itu , rumah sakit  dan dokter bukan  menyembuhkan  malah ciptakan
         penyakit baru capek , kesal  dan darah tinggi.
         Mohon  ada peraturan jelas untuk  pelaksanaan dilapangan.Dan perlu ada
         rumah Sakit  baru  , karena  dengan jaminan  asuransi kesehatan  Indonesia
         sudah ketinggalan jauh dengan negara tetangga.
         Terima kasih.Dukung  bapak capres agar semua permasalah beres dengan
         cepat dan jelas.
         Semoga  Bapak  dan keluarga  sehat selalu.

  • Email Gubernur : Informasi Mengenai KJS Yang Tidak Berlaku
  • Assalamualikum bpk,saya mau bertanya,saudara saya sakit dan dirawat di RS.Sulianti,kebetulan msk hari minggu,dan tdk ada rujukan dr puskesmas karna libur,sehingga KJS tdk berlaku apa demikian adanya.salam Parno (Putro asli Klaten Jateng )

  • 02103 - Mohon Bantu Anak Saya Masuk Rumah Sakit Fatmawati
  • Ass,bpk gubernur jokowi saya warga rt 14 rw 7 bahari 2  kmpg sawah cilandak jak sel.mhn bantuan nya ank saya msk rmh skt fatmawati tpi km dri keluarga tdk mampu tdk py biyaya mhn dibantu untk perawatan ank saya.pemohon bpk Rahmanto.

  • Email Gubernur : Berapa Lama Pembuatan KJS ?
  • Assalamualaikum Pak Jokowi..
    Pak, apa benar proses pembuatan KJS butuh wakti selama 6 bulan? Ibu saya baru melahirkan, adik saya keracunan air ketuban sekarang harus di rawat di ICU krn sulit bernafas Rs.Evasari pramuka jakarta. Sudah 2 hari, kata dokternya baru boleh kluar hari kamis nanti tgl 16 januari 2014 ini. Biaya perhari di ICU nya 4jt. Karna ibu sy tdk memiliki KJS, awal masuk RS harus deposit 3,5jt. Ibu saya lahir sesar dengan biaya 7,6jt belum termasuk biaya penyulitan dan tambahan obat lainnya. Semalam pihak RS minta deposit lagi sebesar Rp.10jt -_-  tp krn belum ada uangnya sy mnta keringanan, tp belum ada jawaban dr Rs nya. Apa KJS bisa digunakan setelah ibu sy telah terdaftar sbg pasien umum di Rs tersebut ya Pak? Gimana ini pak? Saya bingung sekali... Apa benar butuh waktu 6 bulan utk bikin KJS ya pak? :( mohon solusinyaa Pak.. Trimakasih pak..
    -Citra ([No Telp dirahasiakan])

  • Pengaduan Pelayanan Buruk Puskesmas Penggilingan
  • Kepada Yth. Pemprov DKI Jakarta

    Mohon maaf sebelumnya apabila email sy mengganggu Bpk sekalian.

    Sy mau complain mengenai pelayanan kesehatan di puskesmas penggilingan.

    Kakak kandung sy (yg bernama Siti Maryana Hikmatin) adalah anggota KJS & tercatat di puskesmas penggilingan jakarta timur.

    Kakak sy baru2 ini terkena penyakit TBC (awal), entah tertular atau krn apa sy kurang faham. Ketika berobat di puskesma penggilingan (cakung-jakarta timur) tdk mendapat pelayanan yg semestinya, hr ini kakak sy mau ambil obat TBCnya di puskesmas tp malah di oper2 ke puskesmas cakung, stelah sampai sana malah di suruh balik lg katanya masuk wilayah penggilingan. Begitu sampai penggilingan di minta balik lg kecakung katanya obatnya ambil di puskesmas cakung.

    Sampai akhirnya kakak sy complain di puskesmas penggilingan tetapi tdk jg di berikan obatnya, knp bisa seperti itu ya Pak? Memang prosedurnya spt apa yg benar? Masa orang lg sakit malah di oper2 sana-sini.

    Mohon bantuan Bpk Gub / Wagub mengenai hal ini, kemana kakak sy harus mengambil obatnya? Padahal kakak sy peserta KJS.

    Siti Maryana Hikmatin
    No NIK KTP : [No Telp dirahasiakan]
    No KJS : [No Telp dirahasiakan]
    Domisili: penggilingan - cakung - Jakarta Timur
    No Hp :
    [No Telp dirahasiakan]
    [No Telp dirahasiakan]

    Sy ucapkan Terimakasih banyak atas perhatian Bpk Gub / Wagub DKI Jakarta, semoga Bapak-bapak selalu sehat & selalu menjadi pemimpin yg baik, tegas & bijaksana.
     

    Regards,
    Arif Fitriyanto
    [No Telp dirahasiakan]

  • Email Gubernur : Pasien Kartu JKN Sulit Mendapatkan Kamar Rawat Inap
  • PASIEN BPJS DKI JAKARTA BUTUH SEGERA KAMAR INAP DI RSUP FATMAWATI
    Jakarta – Ny Evi Salviah (51), pasien program BPJS DKI Jakarta saat ini membutuhkan ruangan HI-CARE di RSUP Fatmawati. Kebutuhan akan ruangan inap tersebut, didapatkan setelah pasien menjalani rawat inap di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan No KJS 31.000.2382.3083
    Saat ini pasien masih dirawat inap di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita di ruangan IW Lantai 3 dengan nomor Rekam Medis [No Telp dirahasiakan]. Pihak dokter yang merawat memaksa pasien untuk segera meninggalkan rumah sakit dengan alasan jenis penyakit yang diderita pasien tidak berhubungan dengan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
    Anehnya, pencarian kamar inap yang seharusnya dilakukan oleh RS Jantung dan Pembuluh Darah Kita dengan cara menghubungi hotline 119 atau IGD tumah sakit lain tidak dilakukan, malah sebaliknya pihak keluarga pasien yang kemudian mencari informasi ketersediaan kamar inap tersebut ditengah bencana banjir yang melanda Jakarta saat ini tentunya akan sulit bagi pihak keluarga berkeliling rumah sakit se Jakarta dalam mencari kamar inap yang dibutuhkan. Sublih Sosanto (57), suami pasien pun mengaku menghubungi hotline 119 sebanyak 12 kali nomor tersebut tidak nyambung-nyambung.
     
    Untuk itu, saya berharap kepada semua pihak terkait dapat membantu pasien mencarikan kamar inap yang dibutuhkan mengingat desakan terus menerus yang dilakukan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita kepada pasien untuk segera keluar.
     
    Saat ini kasus yang dialami oleh Ny Evi Salviah sedang ditangani oleh DPW Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia DKI Jakarta. Untuk itu, saya berharap kepada Bapak/Ibu/Sdr/I para pemangku kebijakan strategis dapat melihat kejadian ini dengan mata hati, karena nasib dan kesembuhan Ny Evi Salviah berada di tangan kita semua. Bapak/Ibu/Sdr/i dapat langsung menghubungi yang bersangkutan di nomor ([No Telp dirahasiakan] a/n Sublih Sosanto.
     
    Salam Hangat dan Jebat Erat Selalu
     
     
    Rio Ayudhia Putra
    Sekwil DPW SPRI DKI JAKARTA
     

  • Email Gubernur : Apakah Tindakan Medis Cuci Darah Tidak Dicover KJS Atau JKN ?
  • Yth. Pemprov DKI Jakarta

    Ny Evi Salviah (51 tahun) kini terancam tidak mendapatkan pelayanan medis yang dibutuhkan olehnya. Pengguna program KJS (No KJS 31.000.2382.3083) yang sekarang diintergerasikan ke dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), merasa cemas karena untuk melakukan Pelayanan Cuci Darah di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dirinya dikenakan biaya mencapai 2 juta 800 ribu rupiah.
     
    Sublih Sosanto (57) suami dari Ny Evi Salviah, menyesalkan tindakan rumah sakit yang mengatakan bahwa tindakan medis cuci darah tidak dicover dalam program KJS atau JKN yang saat ini dikelola oleh BPJS Kesehatan. Pernyataan tersebut ia dapatkan setelah bertemu dengan bagian keperawatan dan administrasi rumah sakit. “bukannya maju, tapi malah mundur jauh ke belakang”, ucapnya dengan nada setengah kesal.
     
    Tidak hanya itu saja, menurut keterangan suami, pasien sempat ditolak oleh rumah sakit jika melakukan tindakan medis cuci darah menggunakan program KJS/JKN. Tapi anehnya pas saya mendaftar dengan cara umum, tindakan medis tersebut malah diperbolehkan.
     
    Ny Evi Salviah masuk ke rumah sakit tersebut pada hari Jum’at, 3/01/14, dan saat ini dirawat diruang IW Lantai 3 dengan nomor Rekam Medis [No Telp dirahasiakan]. Direncanakan tindakan medis cuci darah akan dilakukan pada esok hari, Jum’at, 10/01/14, namun dengan catatan pasien harus terlebih dahulu membayar tanpa itu tindakan tidak dapat dilakukan sama sekali. Dirinya diberikan waktu 1 x 24 jam oleh rumah sakit untuk segera melunasi pembiayaan tersebut.
     
    Apa yang terjadi dengan kasus diatas menunjukan bahwa pelaksanaan JKN masih kacau balau dan tidak ada kejelasan sama sekali. Kasus yang dialami oleh Ny Evi Salviah mungkin salah satu cerita dari ratusan bahkan ribuan orang miskin yang dipersulit oleh kebijakan JKN/BPJS di rumah sakit.
     
    Kejadian ini tentu sangat disayangkan ditengah pemberitaan positif tentang JKN yang dapat menjamin seluruh penduduk Indonesia mengakses rumah sakit. Bahkan Presiden SBY pun mengatakan, dengan adanya program JKN jangan sampai ada kejadian lagi orang miskin ditoalk rumah sakit karena tidak punya biaya.
     
    Saat ini kasus yang dialami oleh Ny Evi Salviah sedang ditangani oleh DPW Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia DKI Jakarta. Untuk itu, saya berharap kepada Bapak/Ibu/Sdr/I para pemangku kebijakan strategis dapat melihat kejadian ini dengan mata hati, karena nasib dan kesembuhan Ny Evi Salviah berada di tangan kita semua. Bapak/Ibu/Sdr/i dapat langsung menghubungi yang bersangkutan di nomor ([No Telp dirahasiakan] a/n Sublih Sosanto.
     
    Salam Hangat dan Jebat Erat Selalu
     
     
    Rio Ayudhia Putra
    Sekwil DPW SPRI DKI JAKARTA