Aspirasi dalam Kanal Media News Online

  • (Berita online-2002)Petugas Angkut 600 Ton Sampah Banjir
  • Sampah banjir di wilayah Jakarta Barat (Jakbar) yang berhasil dibersihkan dan diangkut mencapai 2.250 meter kubik atau sekitar 600 ton. Sebanyak 1.000 lebih petugas kebersihan dikerahkan untuk menangani sampah pasca banjir.Kasudin Kebersihan Jakbar, Anggiat Togatorop mengatakan paska banjir, aparatnya berhasil membersihkan dan mengangkut sampah sebanyak 2.250 M3, yang berasal dari sampah darat, kalai dan saluran. “Sampah-sampah tersebut telah diangkut dan dibuang ke Bantar gebang,”

  • (Berita Online-1802) Penjual Obat Kuat Terjaring Razia Satpol PP
  • JAKARTA - Penjual obat kuat di kawasan Palmerah, Jakarta Barat kelabakan saat petugas Satpol PP Kecamatan Palmerah, menggelar operasi obat kuat di kawasan tersebut Selasa (17/2/2015) siang. Dari hasil operasi tersebut, petugas menyita berbagai jenis obat kuat.

    Kasatgas Satpol PP Kecamatan Palmerah, Harahap Tambunan mengatakan, pihaknya telah menyita 40 jenis obat kuat diperjualbelikan para pedagang tersebut.

    "Ada 40 jenis obat kuat kami sita, dari tiga warung. Mereka mengaku membelinya di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat," ujar Harahap kepada wartawan, Selasa (17/2/2015).

    Harahap menegaskan, pihaknya akan terus menggelar operasi obat kuat di sejumlah wilayah Jakarta Barat.

    "Pedagang obat kuat laris manis di musim penghujan ini. Dari 40 jenis ada 130 yang kami sita. Ada tablet, puyer dan juga obat botolan," lanjutnya.

    Jenis obat yang berhasil disita, berasal dari Tiongkok. "Merek-merek obat kuat yang kami sita paling banyak dari China. Mereka juga membelinya di Glodok," tutupnya.

  • (Berita Online-1802) Pemprov DKI Jamin Bikin E-KTP Hanya 10 Hari
  • JAKARTA - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta menjamin seluruh warga DKI Jakarta memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dalam waktu cepat. Sebab, Kemendagri telah memberikan wewenang kepada daerah untuk melakukan pencetakan e-KTP.

    Kepala Dukcapil DKI Jakarta, Edison Sianturi mengatakan, program e-KTP yang sebelumnya dicetak oleh Kemendagri dan berdampak pada proses jadi, membuat Kemendagri melimpahkan kewenangan percetakan kepada daerah masing-masing. Jakarta sendiri menjadi prioritas pelimpahan kewenangan tersebut dengan bukti pemberian 12 mesin percetakan e-KTP beberapa waktu lalu. 

    Untuk itu, kata dia, warga DKI Jakarta yang belum memiliki e-KTP dipastikan dalam waktu dekat akan diganti dengan e-KTP."Sosialisasi itu kami mulai dua hari ini di DPRD DKI sebagai rumah rakyat. Hasilnya ada sekitar 1.000 e-KTP yang dicetak. Hari Jumat 20 Februari mendatang, masing-masing wilayah akan melayani percetakan e-KTP tersebut," kata Edison Sianturi di lobi DPRD, Selasa 17 Februari kemarin.

    Edison menjelaskan, dari 7,1 juta warga DKI yang wajib KTP, saat ini baru 85% atau 6,3 juta yang sudah tercetak e-KTP. Sisanya dipastikan akan rampung pada akhir tahun ini. 

    Sebab, masing-masing Suku Dinas Dukcapil di wilayah akan mampu mencetak 200 e-KTP dengan dua mesin percetakan yang diberikan Jumat besok. Nantinya mesin-mesin percetakan tersebut akan didistribusikan di kantor kecamatan. 

    Terpenting Kemendagri harus siap akan kebutuhan blangko e-KTP, selama proses pencetakan e-KTP tersebut."Dengan pelimpahan kewenangan ini, kami pastikan 80% proses pencetakan dan distribusi ke masyarakat, lebih cepat. Jika sebelumnya, warga harus menunggu tiga bulan untuk dapat e-KTP, nanti kalau cetaknya sudah di Sudin, cukup maksimal 10 hari," jelasnya.

  • (Berita Online-1802) Antisipasi Terminal Bayangan, Pengelola Buat Pakta Komitmen
  • JAKARTA, KOMPAS.com — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, akan membuat pakta komitmen dengan operator bus agar tidak membuat terminal bayangan. Penandatangan pakta tersebut akan dilakukan saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan terminal pada Maret nanti.

    Tahap uji coba terminal sedang dilakukan dan mendapat respons positif dari pihak operator bus dan masyarakat sekitar. Sampai saat ini terdapat 18 PO bus yang bekerja sama dengan pihak pengelola Terminal Pulo Gebang.

    Kepala Satuan Sarana dan Prasarana Terminal Pulo Gebang Baihaqi menjelaskan, upaya pembersihan terminal bayangan terus dilakukan pihak UPT. Terminal Pulo Gebang bekerja sama dengan instansi lainnya.

    ”Kemacetan di dalam kota juga disebabkan oleh adanya terminal bayangan,” kata Baihaqi, Selasa (17/2).

    Ia menambahkan, jika di kemudian hari ada operator bus yang melanggar kesepakatan, operator bus akan dikenai sanksi sesuai dengan prosedur yang berlaku. ”Sanksi bisa berupa pemotongan trayek,” katanya.

    Peresmian terminal akan dilaksanakan pada awal Maret 2015. ”Kami sedang terus berupaya mempersiapkan terminal hingga bisa beroperasi 100 persen,” ujarnya.

    Terminal yang menghabiskan dana Rp 600 miliar tersebut masih terlihat sepi. Pada Selasa pagi, belum terlihat ada bus yang masuk ataupun keluar selain bus transjakarta.

    Menurut Baihaqi, terminal masih sepi selain karena masih baru beroperasi, juga pembangunan jalan layang yang terhubung tol lingkar luar belum selesai. Sampai saat ini akses jalan ke terminal masih terbatas karena belum proyek jalan layang tersebut belum selesai. Pengguna jasa masih menggunakan jalan sisi timur terminal.

    Sementara itu, beberapa fasilitas umum dalam gedung belum semuanya bisa dioperasikan. Seperti beberapa toilet di lantai satu yang belum bisa digunakan. Lampu lift yang padam juga mengganggu pengguna jasa terminal.

    Terminal yang pembangunannya sudah rampung 100 persen ini belum bisa dioperasikan secara maksimal lantaran belum banyak pengunjung yang datang. Beberapa ruangan kantor pun masih terkunci dan belum terpakai. 

  • (Berita online-1802)Enam Terminal di Jakarta Direhab Total
  • Enam terminal tahun 2015 ini direhab total oleh Pemerintah Provinsi DKI. Hal tersebut untuk menyediakan terminal yang aman dan nyaman bagi calon penumpang.

    Keenam terminal tersebut Terminal Pulogadung, Kampung Rambutan, Kalideres, Tanjung Priok, Grogol dan Senen.

    Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) mengatakan, model terminal sudah harus diubah. Terminal yang akan direhab total dibuat moderen.” Modelnya seperti Terminal Manggarai,”katanya kemarin.

  • BeritaOnline(1702): Pembersihan Sampah Bergantung Pada Manusia Pintu Air
  • JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya petugas untuk membersihkan sampah di Waduk Pluit membuat perasaan miris muncul. Segigih apa pun mereka membersihkan, sampah akan kembali datang keesokan harinya. Apalagi, pada musim hujan seperti ini, berton-ton sampah masuk di muara kali yang berada di Jakarta Utara itu. Mereka pun bekerja ekstra keras setelah banjir.

    Matahari sedang meninggi saat Erwin (20) menunduk di antara gunung sampah plastik setinggi 3 meter di Rumah Pompa Waduk Pluit, Penjaringan. Tumpukan sampah bekas bungkus mi instan, minyak goreng, minuman instan, ban, kayu, jok sofa, batako, dan bambu tersangkut di mesin penyaring.

    Ia menadah sampah yang keluar dari mesin penyaring dengan terpal berukuran 1 x 1 meter. Dengan terpal berwarna biru itu, ia pindahkan sampah ke tepi tumpukan yang belum menggunung. ”Tinggi sampah tidak boleh melebihi pintu saringan (conveyor belt) karena bisa membakar mesin,” ujar Erwin, pekerja dari PT Asiana.

    Siang itu, tiga petugas yang berjaga di pompa timur Waduk Pluit merasa kewalahan. Mereka kesal karena gunungan sampah tak kunjung diangkut Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Padahal, atasan mereka tak mau tahu kalau sampai pompa tak bisa beroperasi karena tersumbat sampah. Mereka mengaku kerap terkena semprot saat pompa macet akibat sampah.

    ”Wah, bahaya kalau seperti ini, kita tekor. Anak buah saya kerja juga setengah mati,” keluh Fahri (34), yang sibuk memencet tombol di ruang kendali pintu saringan.

    Tak hanya di pompa timur, sampah juga menumpuk di pompa barat. Petugas bersiaga di depan pintu saringan untuk mengangkat gelondongan kayu, ban, dan bambu yang tersangkut di saringan. Usut punya usut, sampah itu belum diangkut sejak Sabtu lalu.

    Abdullah (50), perawat waduk yang sudah bekerja selama 25 tahun, menuturkan, meski sudah melalui dua tahapan penyaringan, sampah tetap masuk ke pintu penyaring akhir rumah pompa. Volume sampah pun meningkat berkali lipat saat banjir melanda Jakarta. Sebelum banjir, volume sampah hanya satu gerobak. Usai banjir, volume bertambah menjadi 5-6 gerobak. ”Saat hujan dan banjir memang butuh kerja lebih keras,” ujar Abdullah.

    Tak hanya sampah plastik, lumpur dan sampah yang mengendap di dasar waduk pun dikeruk. Lumpur berwarna hitam pekat itu bercampur plastik dan material sampah lain, seperti kayu dan ban, yang puluhan tahun mengendap di dasar waduk.

    Dalam sehari, truk Dinas Kebersihan DKI bisa mengangkut hingga 100 kubik lumpur. Eceng gondok yang tumbuh subur di waduk tak luput dibersihkan. Ada lebih dari lima ekskavator yang bekerja sepanjang hari di Waduk Pluit. Hal itu dilakukan supaya air yang akan dibuang ke laut melalui pompa polder mengalir lebih lancar.

    Tak hanya di Waduk Pluit, fenomena serupa juga terjadi di rumah pompa Pasar Ikan. Operator pompa mengeluhkan membeludaknya sampah saat banjir. Tak hanya sampah
    plastik, sampah sisa material penertiban bangunan liar di bantaran sungai juga tersangkut di mesin penyaring. Pada saat pompa akan dioperasikan, sampah-sampah itu menyumbat aliran air.

    ”Mending kalau sampah kecil-kecil, ini sampah kayu, batako, dan material bekas gusuran itu semuanya masuk ke sini,” kata Ridwan, pengawas lapangan pompa air dari PT Wijaya Karya.

    Pekerjaan para perawat waduk itu tidak sebanding memang dengan proyek-proyek raksasa normalisasi kali dan saluran yang tengah dilakukan di banyak lokasi. Akan tetapi, terlihat betapa pemerintah selama ini masih sangat bergantung pada tenaga manual ”manusia pintu air” seperti Erwin dan Fahri yang digaji sekitar Rp 1,9 juta per bulan agar banjir tidak meluas dan tidak berlangsung lama.

    Meskipun sudah ada Perda Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, sampah masih menumpuk baik di saluran penghubung, badan kali, maupun waduk. Penegakan aturan yang tegas serta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di kali seharusnya bisa membuat pemerintah tak lagi bergantung sepenuhnya pada manusia pintu air.
    (DIAN DEWI PURNAMASARI)

  • (Berita Online-1702) Akibat Sampah, Sedimen Kali di Jakarta Mencapai 80 Persen
  • JAKARTA - Tingginya curah hujan di DKI Jakarta, membuat beberapa ruas jalan serta perkampungan tergenang banjir. Wakil Gubernur DKI, Djarot Syaiful Hidayat memiliki alasan terkait banjir yang sering melanda Ibu Kota. Mantan Bupati Blitar itu mengganggap, kondisi tata kota Jakarta secara umum terbilang buruk. Hal tersebut kata dia, berdampak pada kurang maksimalnya sistem drainase yang berdampak pada saluran pembuangan air. "Tapi kan drainase kita buruk, makanya air menggenang," ujar Djarot usai menghadiri apel gabungan di Brigif 17 Kostrad, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (17/2/2015).

  • BeritaOnline(1702): `Pak, Gedung Karang Taruna Rusak`
  • MAMPANG PRAPATAN (Pos Kota) – Keberadaan gedung Sasana Krida Karang Taruna (SKKT) sangat dibutuhkan untuk mengakomodir kegiatan kepemudaan. Namun gedung SKKT di Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan kondisinya kini rusak parah dan mendesak segera diperbaiki oleh instansi terkait.

    Desakan tersebut seperti yang disampaikan melalui SMS Aspirasi Warga Jakarta di Pos Kota. Isi pesannya: “Gubernur DKI kapan sidak ke gedung SKKT Kelurahan Tegal Parang, Jaksel. Sudah bertahun-tahun rusak. Bagian lantai retak-retak, atap genteng banyak yang pecah, kusen lapuk dimakan rayap dan kaca-kaca sebagian besar pecah. Kapan fasilitas umum ini diperbaiki?,” tanya Achyar, pengirim SMS bernomor 08789564xxx.

    Saat dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Sosial Jaksel, Kismoyohadi mengakui sekitar 70 persen dari 30 gedung SKKT di Jaksel kini rusak mulai rusak ringan, sedang hingga rusak parah.

    Menurutnya, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta sudah menginstruksikan setiap wilayah untuk menginventarisir keberadaan gedung-gedung SKKT yang rusak.

    “Kepala Dinas Sosial DKI akan mengupayakan perbaikan gedung SKKT yang rusak berat melalui program percepatan dengan anggaran khusus sebagai bagian dari pelayanan publik,” ujar Kismoyohadi.

    Percepatan ini sangat mendesak agar kegiatan kepemudaan termasuk di bidang seni budaya, pembinaan mental dan spritual tidak terganggu.

    Terlebih lagi di Jaksel tahun ini sama sekali tidak anggaran untuk merehab gedung SKKT yang kian merana. Menyikapi hal itu, Kismoyohadi sudah mengusulkan 10 gedung SKKT di Jaksel untuk perbaikan pada 2016 antara lain di Kelurahan Ulujami, Petukangan Selatan, Mampang Prapatan, Menteng Atas, Manggarai Selatan, Tegal Parang, Guntur, Tebet Barat dan Lenteng Agung.

  • (Berita Online-1702) Disayangkan, Warga Berkendara Buang Sampah di Pinggir Jalan Puri Kembangan
  • JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin, anda semakin banyak melihat titik-titik lokasi sampah menumpuk di pinggir jalan. Utamanya di jalan-jalan besar di Jakarta, seperti di jalan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Sampah yang didominasi sampah rumah tangga itu dibiarkan menumpuk di sisi jalan Puri Kembangan.  Kondisi itu menimbulkan bau tak sedap dan mengundang kerumunan lalat hijau. Tumpukan sampah yang dibungkus kantong plastik itu juga mengganggu para pejalan kaki. Para pengguna trotoar terpaksa berjalan ke sisi jalan untuk menghindari tumpukan sampah tersebut.